Virus Corona
Waspada Virus Corona, KSP: Mudik Justru Berisiko Tularkan Penyakit di Kampung Halaman
KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Rumadi Ahmad mengingatkan masyarakat untuk tidak mudik Lebaran.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Rumadi Ahmad mengingatkan masyarakat untuk tidak mudik Lebaran.
Menurut Rumadi Ahmad, hal itu bukan sekadar mengindahkan imbauan pemerintah, tapi juga merupakan implementasi ajaran agama Islam yang harus dipatuhi.
Terlebih, saat ini pemerintah tengah berupaya melawan pandemi virus corona (Covid-19).
“Harus dipahami bahwa kita sekarang dalam kondisi darurat corona. Presiden sudah menetapkan Kedaruratan Kesehatan masyarakat, sehingga semua yang kita lakukan, termasuk menghadapi Ramadan dan seluruh ibadah yang dilakukan tentu dalam kondisi darurat,” kata Rumadi Ahmad di Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Baca: Anies Baswedan Umumkan PSBB di Jakarta Mulai 10 April, Pelanggar Bakal Ditindak
Baca: Komisi X DPR Minta Anggaran Kemenparekraf Sasar Desa-desa Wisata
Ia menambahkan, dalam agama Islam dikenal ajaran bahwa menghindari kerusakan harus didahulukan daripada mengejar kemaslahatan (dar'ul mafasid muqaddamun 'ala jalbil mashalih).
Karena itulah, lanjut Rumadi, dalam konteks kondisi darurat sekarang ini, tetap tinggal di rumah lebih diutamakan.
Baca: PSBB Berlaku di Jakarta Mulai 10 April, Anies Baswedan Tak Larang Pernikahan Selama Digelar di KUA
“Tinggal di rumah untuk memerangi Covid-19 bukan hanya mengikuti anjuran pemerintah, tapi merupakan implementasi dari ajaran agama. Maka dalam kondisi darurat wabah corona ini, masyarakat disarankan untuk tidak melakukan mudik ke ritual tahunan ke kampung halaman,” sambung Ketua Lajnah Kajian Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU ini.
Lebih lanjut, Rumadi mengatakan, mudik memang merupakan ritual tahunan yang sangat dinantikan masyarakat.
Akan tetapi, untuk momen pulang kampung tahun ini, sebaiknya kita semua menahan diri dan mau berkorban semata-mata untuk kebaikan semua.
Terutama, bagi warga yang tinggal di zona merah corona yang sangat rentan membawa virus (Covid-19) ke kampung halaman.
Mudik justru berisiko menularkan penyakit corona pada orang tua, saudara atau kerabat.
“Silaturahmi dengan orang tua tetap bisa dilakukan tanpa harus dibayang-bayangi kekhawatiran menularkan penyakit,” ujarnya.
Dalam situasi seperti sekarang, kata Rumadi, semua harus rela berkorban dan mengorbankan berbagai hal yang selama ini biasa diikmati.
Misalnya, mengikuti syiar Ramadhan dan kegiatan ibadah lain yang biasa dilakukan selama Ramadhan.