Virus Corona
Cerita Pasien Corona yang Dirawat di RS Darurat Wisma Atlet "Di Sini Tidak Seseram yang Dibayangkan"
Juno resmi menjalani karantina pada Jumat (17/4) malam. Dia ditempatkan di dalam sebuah unit Wisma Atlet.
Editor:
Hasanudin Aco
Pasien dan Perawat Saling Dukung
Juno resmi menjalani karantina pada Jumat (17/4) malam. Dia ditempatkan di dalam sebuah unit Wisma Atlet.
Unitnya berisi dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.
Di unit tersebut, dia tinggal bersama pasien lain yang tinggal di kamar tidur kedua.
Juno menceritakan, dalam satu lantai, ada 50-an pasien yang dijaga dua perawat.
Makan dan kudapan disediakan bagi pasien. Para pasien hidup mandiri dan sesekali dikunjungi dokter.
“Sudah kayak lagi di rumah aja. Ngepel, cuci piring atau cuci baju. Kebetulan saya sudah bawa peralatannya juga kayak sabun cuci piring, deterjen cair, jadi nggak ada kendala yang berarti,” jelasnya.
Para pasien dan perawat membuat grup percakapan Whatsapp untuk saling berkomunikasi.
Juno mengatakan, mereka saling memberikan semangat dan bercanda.
“Beberapa orang yang memang suka ngelawak juga. Ini orang kenapa ya saya bilang, tapi ya itu bikin warna tersendiri buat kita,” ujarnya sambil terkekeh.
Memasuki karantina hari ke-5, Juno mengatakan kebutuhan para pasien terpenuhi dengan baik.
Menurutnya, rumah sakit darurat di Wisma Atlet tidak seseram yang dibayangkan masyarakat.
Pesan Juno: Jangan Keras Kepala
Sementara bagi masyarakat umum, Juno berpesan untuk mengikuti anjuran kesehatan seperti memakai masker.
Dia mengingatkan agar tidak menganggap remeh COVID-19.