Virus Corona
Suka Duka Pasien Corona Dirawat di RSD Wisma Atlet, Ada yang Ingin Kabur, Ada yang Betah
TK, seorang pasien berusia 50 tahun yang dua kali rapid test negatif tapi hasil tes swab-nya positif, mengingatkan kepada semua rekannya di Wisma Atle
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua pasien di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet, Kemayoran,
Jakarta, merasakan waktu begitu lambat dan tersimpan perasaan mencekam.
Butuh kekuatan mental dan kesabaran menghadapi hari-hari menjalani karantina.
TK, seorang pasien berusia 50 tahun yang dua kali rapid test negatif tapi hasil tes
swab-nya positif, mengingatkan kepada semua rekannya di Wisma Atlet.
Ia bilang, para pasien ibarat sedang berada di kapal di tengah laut yang sedang diterjang badai.
Untuk menyelamatkan kapal, katanya, tak ada cara lain selain jaga hati, selalu gembira, saling menghibur. dan memberi semangat.
"Bayangkan, kita ini ditolak oleh lingkungan. Bahkan keluarga yang kita cintai menghindar karena takut terpapar. Jadi, daripada kita sakit hati dijauhi dan ditakuti keluarga, lebih baik korban perasaan, mengisolasi diri di Wisma Atlet,” katanya.
TK masuk ke RSD Covid-19 Wisma Atlet 1 April.
Pada 28 April tes swab kedua hasilnya negatif sehingga keesokan harinya TK diperbolehkan pulang.
Ia mengaku tetap diminta bergabung di group WA oleh para pasien di lantai 27 karena mampu memotivasi rekan-rekannya.
TK memang pasien paling dikenal baik oleh sesama pasien maupun para perawat.
Memang tidak mudah menjalanj isolasi di RSD Covid-19 Wisma Atlet.
Seorang pasien yang masih muda, Ud, mengaku baru tiga hari menghuni Wisma sudah jenuh bukan main.
"Saya ingin minggat sebetulnya. Kalau hasil swab nggak kelar-kelar, saya betul-
betul akan minggat," katanya, Jumat (1/5/2020).
Ia beralasan, rapid test tidak akurat. Ud merasa sama sekali tak punya gejala terjangkit Covid-19.