Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Aktivitas Ekonomi dan Warga Layak Dibuka Mulai Juni 2020, Survei LSI Denny JA Ungkap Tiga Alasannya

LSI Denny JA menemukan fakta bahwa Indonesia telah memenuhi syarat untuk membuka kembali aktivitas warga dan ekonomi.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews/JEPRIMA
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA saat memberikan kata sambutan disela-sela acara diskusi yang mengangkat tema Menurunnya Kepercayaan Publik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019). Diskusi tersebut membahas efek pilpres 2019, menurunnya kepercayaan terhadap institusi negara dan lembaga sosial. Disela acara tersebut LSI Denny JA juga menjalin kerjasama dengan PT Lapi ITB tentang program bersama mini MBA & Short Course bidang Good Governance dan Political Marketing. Tribunnews/Jeprima 

Di antaranya yaitu usaha kecil menengah, toko-toko kebutuhan pokok harian, toko buku, toko pakaian, dan taman publik.

Menurutnya, semua itu mulai diperbolehkan untuk dibuka kembali dengan tetap menjaga aturan social distancing.

"Bar, restoran, dan kafe belum diizinkan buka hingga Juni 2020," tambah Denny JA.

Baca: Daftar Lokasi Rukyatul Hilal Awal Syawal 1441H/2020M di Seluruh Wilayah Indonesia

2. Vaksin paling cepat ditemukan satu tahun lagi

Kedua, Denny mengatakan, vaksin baru ditemukan paling cepat 12 bulan atau satu tahun lagi.

Oleh karena itu, menurutnya, Indonesia dan negara lain mustahil menunggu hingga vaksin benar-benar ditemukan untuk memulai kerja ke luar rumah lagi.

Menurut Denny JA, APINDO melaporkan bahwa data mereka menunjukan terdapat kurang lebih 7 juta karyawan yang di PHK pada Mei 2020.

APINDO juga mengingkatkan bahwa terdapat 30 juta karyawan di bidang properti yang juga terancam di PHK jika pandemi belum bisa diatasi.

"Artinya jika aktivitas ekonomi tidak secara bertahap dimulai maka warga Indonesia bisa menderita akibat terkaparnya ekonomi rumah tangga," kata Denny JA.

3. Keseimbangan kesehatan tubuh dan ekonomi harus terjaga

Landasan yang ketiga, Denny menyampaikan, Indonesia perlu menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh dan kesehatan ekonomi.

Menurutnya, saat ini selain angka pengangguran yang makin tinggi, pendapatan negara menurun dan pertumbuhan ekonomi tidak mencapai target akibat dampak Covid-19.

"Hal ini dapat mengakibatkan dampak ekonomi ke semua sektor (krisis ekonomi)."

"Jika aktivitas ekonomi tak segera dibuka kembali, maka pemulihan ekonomi Indonesia akan melalui jalan yang panjang dan terjal," kata Denny.

Namun, Denny JA menekankan, dibukanya kembali aktivitas warga dan ekonomi harus dilakukan dengan bertahap, belajar best practice dari negara yang sudah lebih dahulu, dituntun dengan data, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Baca: Gara-gara Sering Dimaki, Mertua Tega Bunuh Menantu, setelah Beraksi Lalu Kunci Rumah dan Bunuh Diri

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan