Virus Corona
Amien Rais Sebut Istilah ''New Normal'' Salah Arah, Ini Tanggapan Pimpinan DPR
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tak sepakat apabila istilah new normal dianggap salah arah dan menyesatkan.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amien Rais berpandangan bahwa new normal merupakan istilah yang salah arah dan menyesatkan.
Hal itu disampaikannya melalui akun Instagram @amienraisofficial.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tak sepakat apabila istilah new normal dianggap salah arah dan menyesatkan.
Baca: Amien Rais Singgung Istilah New Normal Salah Arah, PPP: Jangan Diperdebatkan dari Sisi Istilah
"Jadi salah arah dan menyesatkannya saya nggak sepakat. tapi istilahnya harus berbeda, ya tatanan hidup baru dalam keadaan new normal. Kalau menurut saya new normal itu adalah tatanan hidup baru yang kembali normal, tetapi kemudian dengan protokol covid-19 yang ketat," ujar Sufmi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (26/5/2020).
Dia berpandangan bahwa new normal merupakan cara masyarakat kembali normal menjalankan kehidupan sehari-hari termasuk menggerakkan roda ekonomi dan membangkitkan industri.
Harapannya, kata dia, new normal dapat menormalkan kembali sejumlah hal di masyarakat.
Antara lain menormalkan kembali para pekerja yang menganggur di rumah, kemudian menormalkan kembali produksi pabrik-pabrik untuk mengekspor.
Baca: Anies: Penerapan New Normal Bergantung Pada Kedisiplinan Masyarakat Hari Ini Hingga 4 Juni
Baca: TNI/Polri Gelar Pendisiplinan Protokol Kesehatan Jelang Prosedur New Normal, Serentak di 4 Provinsi
"Juga membuat industri strategis tetap berproduksi dan membuat pertanian serta lahan-lahan tetap produktif dengan protokol Covid-19. Sehingga dampak pandemi bisa berangsur diatasi," ungkapnya.
Politikus Gerindra tersebut juga mengatakan new normal harus dilakukan untuk membatasi utang-utang ke luar negeri dan juga mengembalikan perekonomian Indonesia.
"New normal juga harus mengembalikan fungsi legislatif untuk pengawasan legislasi dan anggaran. Dimana penegakan hukum juga tetap berjalan dalam keadaan new normal," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua MPR RI Amien Rais menanggapi istilah 'new normal' yang diserukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Terkait hal tersebut, Amien Rais mengingatkan pemerintah tidak membenarkan sejumlah hal negatif sebagai 'new normal' atau normal yang baru.
Bahkan Ia pun berpandangan bahwa New Normal merupakan istilah yang salah arah dan menyesatkan.
Hal itu sesuai penadangan para ilmuan yang memberikan pandangan soal itu.
Peryataan itu disampaikannya melalui akun Instagram @amienraisofficial seperti dilihat Tribunnews pada Senin (25/5/2020).
"Nah, untung ada scientist yang mengingatkan bahwa kata-kata new normal itu sesungguhnya missleading, salah arah, dan sesungguhnya ada pengelabuan, mohon maaf, ini kata mereka dan saya setuju," kata Amien Rais.
Amien Rais berpandangan, apa yang disampaikan para ilmuan itu sesungguhnya adalah menghancurkan normal selamanya.
Menurut Amien, normal yang biasanya adalah punya standar, norma-norma, dan pola reguler yang merujuk pada suatu referensi.
Ia mencontohkan seperti worsening situation, climate change atau global warming, kehancuran di mana-mana, naiknya sea level permukaan air laut yang makin nggak tertahankan.
"Karena itu, saudara-saudara, mereka mengusulkan jangan dipakai lagi ini, ini bisa ngelabui kita sendiri. Kita termakan oleh slogan-slogan kita, terus kemudian apa pun dianggap normal," ucap Amien.