Selasa, 9 September 2025

Muncul Rumor Tak Sedap di Balik Kritik Keras Adian Napitupulu ke Erick Thohir

Andre juga meluruskan bahwa alokasi dana pemerintah yang sebesar Rp152 triliun tidak semuanya dalam bentuk Dana Talangan.

Editor: Hasanudin Aco
kolase tribunnews
Politikus PDIP, Adian Napitupulu dan Menteri BUMN, Erick Thohir 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade angkat bicara terkait kritikan Sekjen PENA 98 Adian Napitupulu terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir karena utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, Andre menduga kritikan Adian dengan persoalan jatah kursi Komisaris BUMN.

"Di komisi VI kami mendengar rumor, Bung Adian memberikan usulan nama-nama ke Menteri BUMN untuk posisi komisaris. Tetapi ini rumor yang kami dengar, bisa benar atau salah," kata Andre, Minggu (14/6/2020).

Andre menyebut substansi kritikan Adian ke Erick Thohir salah alamat.

"Tidak tepat membandingkan utang BUMN sebesar Rp5.600 triliun dengan utang Pemerintah Malaysia yang disebut hanya Rp3.500 triliun," kata Andre.

Menurut dia, tidak apple to apple, utang luar negeri sebuah negara lazimnya dihitung berdasarkan rasionya terhadap PDB.

"Lagipula kenaikan utang BUMN yang signifikan itu terjadi di periode 2016-2018 bukan era sekarang," katanya.

Andre juga meluruskan bahwa alokasi dana pemerintah yang sebesar Rp152 triliun tidak semuanya dalam bentuk Dana Talangan.

Alokasi dana pemerintah ke BUMN berdasarkan UU No 2 Tahun 2020 dan PP 23/2020 terdiri atas percepatan pembayaran utang pemerintah ke BUMN, penyertaan modal negara dan dana talangan.

"Dana Talangan hanya sebesar 19,65 Triliun dari 152 Triliun atau sekitar 12 persen dari total dana yang alokasikan. Porsi terbesar 75 persen justru digunakan untuk membayar utang pemerintah ke BUMN yang menjalankan penugasan PSO (Public Service Obligation) seperti PLN dan Pertamina, dan sisanya sebesar Rp15,5 triliun dalam bentuk PMN (Penyertaan Modal Negara)," kata Andre.

Dana talangan yang disoal oleh Adian ini sejatinya adalah pinjaman dari pemerintah yang harus dikembalikan lengkap dengan bunganya.

"Dana talangan digunakan sebagai stimulus modal kerja BUMN dalam jangka pendek terutama kepada BUMN-BUMN yang terdampak Covid-19 dan mengalami tekanan arus kas. Selain itu dana ini digelontorkan sebagai upaya penyelamatan industri strategis, termasuk yang membawa bendera negara," kata Andre.

Menurut Andre, secara objektif dalam delapan bulan kabinet Jokowi periode kedua ini bekerja Erick Thohir termasuk Menteri yang cukup menonjol kinerjanya

"Sebagai Anggota Komisi VI, saya melihat Erick Thohir serius membenahi BUMN. Bung Adian ini kan bertugas di Komisi I, dia tidak update dengan isu-isu di Komisi VI. Lebih baik Adian fokus pada masalah di Komisinya," kata Andre.

Adian dipanggil Presiden Jokowi

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan