Virus Corona
Banyak Permintaan Buat Kurikulum Khusus Masa Pandemi, Ini Kata Kemendikbud
Hamid sendiri mengatakan pihaknya sudah menyampaikan permintaan tersebut kepada Balitbang Kemendikbud untuk dikaji.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Hamid Muhammad mengatakan banyak permintaan dari sejumlah pihak untuk membuat kurikulum khusus di masa pandemi Covid-19.
Hamid sendiri mengatakan pihaknya sudah menyampaikan permintaan tersebut kepada Balitbang Kemendikbud untuk dikaji.
"Memang sejak awal itu banyak permintaan misal dari KPAI, PGRI agar Kemedikbud menerapkan kurikulum khusus pandemi Covid-19. Saya kira itu sudah kami sampaikan kepada Balitbang untuk dikaji," ujar Hamid, dalam Bincang Pendidikan dan Kebudayaan secara daring, Selasa (16/6/2020).
Baca: Faisal Basri Bicara soal Teori Konspirasi Virus Corona, dari Siti Fadilah hingga Bill Gates
Di sisi lain, Hamid menyinggung bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sudah meluncurkan Program Merdeka Belajar.
Program tersebut nantinya memberi keleluasaan bagi para guru untuk berinovasi, terutama dalam kegiatan belajar mengajar seperti di saat pandemi Covid-19.
"Prinsipnya kan Pak Menteri sudah menyiapkan sudah meluncurkan Program Merdeka Belajar. Jadi program ini memberikan keleluasaan yang lebih kepada satuan pendidikan untuk melakukan insiatif dan inovasi yang bisa digunakan dalam berbagai keadaan. Nah makanya pada saat belajar dari rumah pertama kali itu diluncurkan," ungkapnya.
Baca: Dirjen GTK Kemendikbud: Kurikulum Tak Perlu Dituntaskan, Terpenting Ada Progres Dari Setiap Anak
Hamid mengatakan pihaknya berharap para guru melaksanakan pembelajaran yang bervariasi. Seperti memilih kompetensi dasar atau materi esensial yang tepat guna pada masa pandemi.
"Nah tentu ini inisiatif yang bagus dan kami berharap ini bisa diikuti oleh daerah-daerah lain karena pada prinsipnya para guru kita itu saya yakin bahwa bisa dan mampu memilih dan memilah kompetensi dasar yang mungkin dianggap terlalu banyak atau terlalu kompleks, sehingga bisa lebih disederhanakan," tandasnya.