Sabtu, 22 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Ayah Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Akui yang Terima Paket Berisi Bahan Peledak

Ayah pelaku SMAN 72 Jakarta akui terima paket yang dikira ekskul, ternyata bom. Polisi ungkap celah keluarga, siswa trauma, publik geram.

Penulis: Abdul Qodir
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
BARANG BUKTI LEDAKAN - Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti saat konferensi pers penanganan kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Polda Metro Jaya menetapkan satu tersangka yang merupakan siswa dalam insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta dan dan mengamankan barang bukti seperti tas, peledak, senjata mainan dan gambar TKP. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ringkasan Berita:
  • Ayah pelaku SMAN 72 Jakarta akui yang terima paket berisi bahan peledak.
  • Polisi ungkap bahan peledak dibeli online, keluarga terkecoh alasan anak untuk ekskul.
  • Trauma siswa dan evaluasi keamanan sekolah jadi sorotan publik pasca-ledakan besar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayah dari F (17) tak pernah menyangka paket yang ia terima di rumah berisi bahan peledak, yang kemudian digunakan anaknya dalam ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan, terduga pelaku sempat mengaku kepada keluarganya bahwa isi paket itu untuk keperluan ekstrakurikuler sekolah.

Atas alasan tersebut, pihak keluarga tidak menaruh rasa curiga.

“(Pelaku mengaku) barang paket yang diterima itu untuk ekstra kurikuler sekolah jadi tidak ada kecurigaan dari keluarga,” ungkap Budi kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).

Polisi juga mengungkap pribadi pelaku yang dikenal pendiam. Sifat pendiamnya bukan hanya di sekolah, tetapi juga di rumah.

Walhasil, keluarga sangat tak menyangka anak mereka terlibat dalam kasus besar.

“Ya sama karakternya memang sifatnya seperti itu, pendiam,” imbuh Budi.

Baca juga: Rintihan Minta Tolong Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung ACC Kwitang

Ledakan terjadi pada Jumat siang, 7 November 2025, di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading. Saat salat Jumat berlangsung di masjid sekolah, empat dari tujuh bom rakitan meledak. Tiga lainnya berhasil dijinakkan tim Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya. Kepanikan besar pun pecah. Sebanyak 96 orang menjadi korban, mayoritas siswa, dengan luka beragam.

Sejumlah siswa hingga kini masih trauma.

Orang tua menyampaikan anak-anak mereka mudah kaget ketika mendengar suara keras. Banyak yang belum siap kembali ke sekolah. Kekhawatiran pun meluas di kalangan keluarga korban.

Pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan. Langkah ini diambil untuk memastikan siswa merasa aman kembali belajar dan mencegah kejadian serupa terulang.

Penyidik Polda Metro Jaya juga telah memeriksa 46 saksi anak yang berstatus siswa-siswi SMAN 72.

Pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan observasi tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk memastikan kondisi psikologis para saksi. Ayah dari pelaku juga sudah dimintai keterangan.

F Kerap Bengong dan Pusing usai Operasi

Terduga pelaku F masih menjalani perawatan medis di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia baru lepas selang makan, namun kondisinya belum stabil. 

Menurut keterangan polisi, pelaku kerap bengong, masih mual, dan sering merasa pusing setelah ledakan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved