Jokowi Sebut ASEAN Hadapi Dua Tantangan Besar yang Semakin Berat
Jokowi mengatakan dunia termasuk negara-negara di ASEAN saat ini sedang menghadapi dua tantangan besar.
Kerjasama dalam konteks counter terorism dan transnational organization crime juga harus terus berlanjut.
Termasuk dalam kerjasama pertahanan.
Baca: Presiden Ikuti KTT ASEAN ke-36 Secara Virtual
"Juga dalam pilar ekonomi terlihat berbagai kerjasama dilakukan antara lain di bidang trade facilitation yang terus dilakukan melalui antara lain ASEAN single window. Selain itu juga operasionalisasi dari ASEAN-wide Self-Certification Scheme (AWSC). Ini semuanya dilakukan dalam konteks untuk segera mengembalikan konektivitas rantai pasok yang sempat terdisrupsi selama pandemi berlangsung," katanya.
Disamping itu, Lim menurut Retno mengatakan bahwa penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) merupakan indikasi yang sangat kuat bahwa ada upaya keras ASEAN untuk terus mendukung sistem perdagangan multilateral.
Baca: Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Kini Tertinggi Se-ASEAN, 3 Negara Nol Kasus Meninggal
Selain pilar politik, keamanan, dan ekonomi, kerjasama Asean selama pandemi ini juga terus berlangsung untuk pilar sosial budaya, yaitu memperkuat human capital development, dan memperkuat kesinambungan di semua aspek kerjasama.
Sekjen ASEAN menyebutkan bahwa 2020 didedikasikan sebagai tahun Identitas ASEAN (Year of ASEAN Identity) yang digagas Indonesia.
"Saat ini kita sedang mid term review (kajian tengah waktu) dari tiga blue print pilar pilar kerjasama ASEAN. Dan menurut rencana review ini akan kita selesaikan dan akan kita serahkan kepada pemimpin ASEAN pada KTT November nanti," kata Retno.