Kinerja Menteri Jokowi
Jokowi Ancam Reshuffle, Fahri Hamzah Soroti Menteri 'Titipan': Ini Mayoritas Ada di Sana
Fahri Hamzah ikut menyoroti ancaman reshuffle Presiden Jokowi. Ungkap kategori menteri titipan mayoritas ada di pemerintahan sekarang.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah turut menyoroti ancaman reshuffle yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Fahri mengungkapkan, ada tiga kategori menteri yang perlu diperhatikan bila terjadi reshuffle.
Tiga kategori tersebut di antaranya menteri yang berada di 'zona nyaman', menteri yang profesionalitasnya diragukan, dan menteri 'titipan'.
"Menteri-menteri itu saya mengkategorikannya ada tiga, pertama itu menteri comfort zone."
"Ini orang yang wajahnya Presiden senang melihatnya."
"Dia bisa jadi sasaran maki-maki kalau Presiden lagi marah sendiri," terang Fahri dalam acara Mata Najwa, Rabu (1/7/2020), dikutip dari Youtube Najwa Shihab.

Baca: Sudah Diancam Reshuffle, Demokrat Belum Lihat Langkah Strategis Menteri Jokowi
Pria asal NTB ini mengaku menteri yang berada di zona nyaman tersebut berfungsi untuk memelihara emosi Presiden.
"Orang ini kalau Presiden marah itu marahnya kedia," tambahnya.
Kategori kedua, Fahri menyebut sebagai menteri yang profesionalnya diragukan.
Ia mengaku kecewa lantaran Jokowi memilih menteri baru dari kategori milenial.
Menurutnya, dunia dari menteri-menteri milenial sebelumnya, amat berbeda dengan dunia politik di pemerintahan.

Baca: Najwa Shihab Tanyakan Video Kemarahan Jokowi, Moeldoko Singgung Lembaga di Luar Kabinet
"Terus terang saja, kesalahan Presiden di awal adalah meng-entertaint opini menteri baru, milenial, dan sebagainya, itu saya kira keliru."
"Orang-orang yang dianggap cemerlang di sana, ini beda dunianya, karena itulah keliatan menjadi kelas ringan," paparnya.
Adapun menteri terakhir, ia menyebutnya sebagai menteri 'titipan'.
Bahkan, menurut Fahri, mayoritas menteri yang ada di pemerintahan saat ini merupakan 'titipan'.
Menurutnya, Presiden seharusnya tidak boleh menerima 'titipan' seperti itu.

Baca: Pengamat Tanggapi Aksi Jokowi Marahi Menterinya, Itu Lagu Lama, Kaset Usang
"Kayaknya ini ada (menteri titipan) mayoritas di sana."
"Presiden itu tidak boleh ada titipan, sumpah dan loyalitas menteri itu hanya kepada Presiden."
"Presiden tidak boleh missfeeling terhadap menteri, itu 100 persen anak buah dia," ungkap pendiri Partai Gelora itu.
Terkait dengan menteri yang layak di-reshuffle, Fahri enggan memberikan sebuah nama.
Baginya, Presiden berhak untuk memilih siapa saja nama yang layak untuk menggantikan menterinya.
Namun, Fahri memperingatkan untuk tidak menerima 'titipan' menteri.
"Bebas saja mau me-reshuffle yang mana, Presiden punya hak untuk memilih puta putri terbaik bangsa kalau mau ganti orang."
"Tapi jangan lagi-lagi titipan satu ke titipan lain, nanti bisa ganti lagi," tegasnya.

Baca: Soal Kejengkelan Jokowi pada Para Menteri, Fahri Hamzah: Presiden Mulai Frustasi
Sebelumnya diberitakan, munculnya ancaman perombakan kabinet di tengah pandemi Covid-19 mencuat ke publik.
Hal itu setelah video Presiden Jokowi 'memarahi' kinerja para menteri dirilis pada Selasa (28/6/2020) lalu.
Kala itu, Presiden tengah mengadakan rapat internal, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Ancaman reshuffle itu diumumkan Jokowi kala merasa kinerja para menterinya masih biasa-biasa saja,
Padahal, Indonesia tengah mengalami situasi krisis seperti saat ini akibat wabah pandemi corona.
(Tribunnews.com/Maliana)