Kinerja Menteri Jokowi
Survei IPO: Tito Karnavian, Wishnutama dan Retno Marsudi Menteri Paling Responsif
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendapatkan penilaian sebagai menteri paling responsif.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Hendra Gunawan
Dedi menambahkan, Tito juga dinilai sebagai menteri paling responsif.
Meskipun popularitas Airlangga Hartarto tertinggi, tetapi tidak dalam anggapan positif.
Kritik atas kebijakan Kartu Prakerja cukup kuat mempengaruhi persepsi publik. Kondisi itu membuat kebijakan kartu prakerja tidak disukai publik dan tidak tepat.
Sementara itu, beberapa menteri berkinerja layak reshuffle justru mereka yang terkenal dekat dengan Presiden Joko Widodo.
Hal ini menjadi ujian dilematis bagi Presiden. Bagaimanapun, kinerja menteri yang dianggap layak reshuffle memiliki dampak langsung pada publik.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly konsisten berada di posisi teratas paling diharapkan reshuffle dengan penilaian 64,1%, disusul Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto 52,4%, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah 47,5%, Menteri Agama Fachrul Razi 40,8%, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo 36,1%, dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan 33,2%.
Selanjutnya Menteri Sosial Juliari Batubara 30,6%, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 28,1%, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali 24,7%, Menteri BUMN Erick Thohir 18,4%, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 13,0%.
"Dilema bagi Presiden melihat menteri yang bersusah payah memenangkan Pilpres 2019, justru berada di urutan teratas paling diharapkan reshuffle. Jangan sampai ada asumsi justru karena kedekatan inilah membuat mereka merasa aman dari kritik dan koreksi Presiden,” kata Dedi.
Dikatakan Dedi, membaca angka persepsi publik, Wishnutama menjadi satu-satunya menteri kalangan milenial yang disukai publik sementara Nadiem dan Erick Thohir diharapkan segera diganti.
Menariknya, nama Dahlan Iskan muncul dalam jajaran tokoh paling diharapkan kembali ke kabinet.
Selain berharap adanya reshuffle, publik juga miliki harapan beberapa tokoh untuk kembali masuk jajaran kabinet Indonesia Maju.
Dengan persepsi tertinggi adalah Susi Pudjiastuti 37,2 persen, Arief Yahya 32,2 persen, dan Dahlan Iskan 31,4 persen.
Tiga nama teratas tersebut memiliki rekam jejak cukup baik di mata publik, sehingga kembali diinginkan untuk masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju.
Sementara nama lain yang pernah menjabat menteri di periode sebelumnya, Rizal Ramli 28,8 persen, Ignasius Jonan 27,1 persen, Hanif Dhakiri 0,9 persen.
Lalu, nama dari kalangan non parpol juga pejabat publik. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj 20,5 persen, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir 0,6 persen.