Selasa, 2 September 2025

Ahmad Muzani Sebut Usulan Subsidi Kuota dan Rapid Test Buat Santri Direspon Positif Pemerintah

Banyak pendidik dan pelajar yang tidak dapat mengakses internet, sehingga pendidikan jarak jauh ini tidak bisa dilakukan secara efektif.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Siswa belajar dari rumah didampingi orangtua, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa belajar di rumah selama wabah Covid-19 hingga 19 April 2020 mendatang. Mulanya masa kegiatan belajar di rumah bagi siswa-siswi diberlakukan selama dua pekan, terhitung sejak 16 Maret sampai 29 Maret 2020. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usulan subsidi kuota internet bagi para pelajar serta rapid test gratis bagi para santri di pondok pesantren mendapat tanggapan positif Presiden Joko Widodo.

Dilansir Warta Kota, Presiden Jokowi, disebutkan telah merumuskan pemberian kuota internet kepada pendidik dan pelajar guna mendukung kegiatan belajar mengajar di rumah.

Sedangkan subsidi rapid test bagi para santri telah ditetapkan sebesar Rp 2,6 triliun oleh Pemerintah Pusat.

Baca: Pemerintah Didorong Beri Subsidi Kuota Internet Buat Pelajar Hingga Santri Selama Belajar di Rumah

Kabar itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani ketika dirinya bersama pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menemui Jokowi di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (8/7/2020) siang.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Muzani menyampaikan pendapat mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM) kepada Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, upaya pembangunan SDM tetap harus dilakukan secara maksimal, termasuk selama masa pandemi covid-19.

Walaupun pembangunan SDM katanya kini menjadi problem serius, karena bersamaan dengan pandemi covid-19.

Kegiatan belajar mengajar kini tidak ada lagi dilakukan secara langsung, tetapi lewat metode daring atau online.

Metode tersebut dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas pendidikan bangsa dan berujung pada rendahnya kualitas SDM.

Baca: Kisah Perjuangan Anak di Pedalaman Aceh Demi Ikuti Belajar Online, Harus Naik ke Bukit

Selain itu, metode pendidikan online atau video conference diketahui menimbulkan beragam masalah.

Banyak pendidik dan pelajar yang tidak dapat mengakses internet, sehingga pendidikan jarak jauh ini tidak bisa dilakukan secara efektif.

"Di sisi lain, ternyata pendidikan jarak jauh ini juga menimbulkan problem mutu, karena ketidakcukupan antara pengajar dengan murid yang menyebabkan cara pendidikan tidak bisa dikontrol, baik karakter ataupun kualitas lainnya, akan tetapi hal ini tetap berlangsung," ujarnya.

Oleh karena itu, biaya internet diungkapkan Wakil Ketua MPR itu menambah beban masyarakat saat ini.

"Ini kami sampaikan kepada Presiden. Presiden mengakui masalah tersebut dan sedang mencari solusi untuk memecahkan persoalan ini," ungkap Ahmad Muzani.

Rapid Test Gratis

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan