Kamis, 21 Agustus 2025

Pilkada Serentak 2020

Sikap Jokowi soal Kerabatnya di Pilkada 2020: Bicara dengan Surya Paloh hingga Undang Pesaing Gibran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui melakukan sejumlah langkah terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Penulis: Daryono
kolase tribunnews (Kompas.com/Tribunnews/Vincentius Jyestha/Youtube Setkab)
Jokowi, Gibran dan ipar Jokowi, Wahyu Purwanto 

"Ada banyak alasannya, termasuk mempertimbangkan faktor kekerabatan," kata Johnny.

Johnny memastikan, sebagai partai politik pengusung dan pendukung Presiden Jokowi sejak 2014, Nasdem sangat menghargai masukan yang disampaikan oleh politisi PDI-P itu.

Nasdem pun akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan Wahyu Purwanto.

2. Undang Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo Terkait Rekomendasi Gibran

Jokowi juga diketahui mengundang Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo ke Istana pada Kamis (17/7/2020).

Purnomo saat itu berebut rekomendasi PDIP dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo. 

Dalam undangan di Istana itu, Jokowi ternyata memberitahu Purnomo bahwa penerima rekomendasi PDIP adalah Gibran.

Baca: Raffi Ahmad Akhirnya Beri Jawaban Soal Tawaran Maju Pilkada 2020, Terima atau Tidak?

Pertemuan itu diungkap langsung oleh Purnomo.

"Sudah tahu, ini tadi dipanggil presiden pukul 11.30 WIB, saya tadi ke Jakarta dipanggil pak Jokowi katanya kangen sama saya," kata Purnomo, Kamis (16/7/2020).

"Terus kami ngobrol-ngobrol, pak Jokowi cerita yang dapat rekomendasi putranya Gibran dengan Teguh," ujarnya sebagaimana dikutip dari TribunSolo.com

Achmad Purnomo (kanan) membeberkan alasannya tak bersedia jadi timses Gibran Rakabuming Raka (kiri). Ia pun memastikan Gibran bisa menang pada Pilkada Solo 2020.
Achmad Purnomo (kanan) dan Gibran Rakabuming Raka (kiri). (TRIBUN SOLO Ryantono Puji Santoso / Adi Surya)

Sehari setelahnya atau pada Jumat (17/7/2020), DPP PDIP resmi mengumumkan mengusung Gibran sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo berpasangan dengan Teguh Prakosa.

3. Gunakan Istana Terkait Pilkada, Jokowi Dianggap Salahgunakan Fasilitas Negara

Langkah Jokowi yang menggunakan Istana untuk membicarakan Pilkada 2020 terkait pencalonan Gibran dianggap menyalahgunakan fasilitas negara. 

Hal itu diungkap oleh pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consultant, Pangi Syarwi Chaniago. 

"Jelas menyalahgunakan fasilitas negara. Beliau harus bedakan mana kepentingan negara mana kepentingan keluarga," kata Pangi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/7/2020).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan