Jumat, 29 Agustus 2025

Kasus Djoko Tjandra

Mahfud Ungkap Skenario Tangkap Djoko Tjandra Sudah Dirancang 20 Juli, Cuma 4 Orang yang Tahu

Pihak yang tahu skenario ini yakni Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Idham Azis, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (30/7/2020) malam. Bareskrim Polri berhasil menangkap Djoko Tjandra di Kuala Lumpur, Malaysia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkopolhukam Mahfud MD mengaku tidak kaget terkiat penangkapan buronan Djoko Tjandra.

Pasalnya, Mahfud MD sudah mengetahui skenario penangkapannya karena sudah disusun sejak 20 Juli.

Baca: Dapat Kabar Djoko Tjandra Berhasil Ditangkap, Mahfud MD Sujud Syukur

Ia pun menyebut pihak yang tahu skenario ini yakni Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Idham Azis, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.

"Saya tidak terlalu kaget karena saya tahu dia akan tertangkap itu sudah sejak tanggal 20 juli yang lalu," kata Mahfud Md melalui keterangan resmi kepada wartawan, Kamis (30/7/2020).

"Jadi pada tanggal 20 juli 10 hari lalu hari Senin, saya itu undang rapat lintas kementerian. Berlangsung, rapat itu diselengagran jam 17.30 sore, jam 11.30 tiba-biba Kabareskrim datang, Pak Listiyo Sigit ke kantor saya. Sehingga sejak itu juga saya tahu hanya tunggu waktu, tetapi ada kesepakatan bahwa yang tahu operasi ini hanya Presiden, Kapolri dan Menko Polhukam yang di atas Pak Sigit itu sehingga kami sepakat untuk diam," bebernya.

Selain itu, Mahfud telah mengetahui secara detail terkait operasi penangkapan Djoko Tjandra.

Baca: Brigjen Prasetijo Utomo Telah Diperiksa Perdana Sebagai Tersangka Terkait Djoko Tjandra

Sehingga, ia tak ingin mengumbar teknis terkait penangkapan Djoko yang akan segera ditangkap.

"Sebabnya sejak tanggal 20 itu, saya tidak pernah bicara secara spesifik bagaimana menangkap Djoko Tjandra. Urusan yang satunya menangkap Djoko Tjandra itu sudah ada yg memprosesnya melakukan tersendiri. Dan malam ini sudah kejadian apa penangkapan itu," jelasnya.

Alur Penangkapan Djoko Tjandra

Buronan kelas kakap, Djoko Tjandra akhirnya berhasil ditangkap.

Terpidana kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali itu ditangkap oleh aparat gabungan dari Polri dan Kejaksaan Agung RI.

Baca: Perintah Jokowi kepada Kapolri Idham di Balik Penangkapan Djoko Tjandra

Dia mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sekira pukul 22.48 WIB.

Mengenakan rompi tahanan oranye dan bermasker putih, Djoko Tjandra berjalan dari gerbang Sasana Manggala Putra, Halim PK, untuk kemudian memasuki mobil yang terparkir di depan.

Kedua tangannya terlihat diborgol dan dia hanya diam seraya menebar pandangan ke sekitar.

Tertahan oleh awak media yang berkumpul di depan, Djoko Tjandra melangkah agak mundur di antara kerumunan aparat dan petugas militer bandara.

Tak lama kemudian, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang memimpin rombongan penangkapan pun buka suara.

Setelah meminta awak media tenang, dirinya lantas mengungkap secara runut kronologis proses penangkapan sang buron.

"Sore tadi kami dari Bareskrim bersama tim khusus berangkat untuk melakukan pengambilan, dan alhamdulillah berkat kerja sama kami Bareskrim dan Kepolisian Malaysia saat ini narapidana Djoko Tjandra kita amankan," kata Sigit di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (30/7/2020).

Mula-mulanya, Sigit menjelaskan bahwa Kapolri Jenderal Idham Azis  membentuk tim khusus setelah Presiden Joko Widodo memerintahkan penangkapan Djoko.

Tim khusus tersebut kemudian melacak keberadaan sang buron yang diketahui berada di Malaysia.

"Kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan police to police, Pak Kapolri mengirimkan surat kepada Kepolisian Malaysia untuk kita bersama-sama melakukan kegiatan dalam rangka upaya pencarian," lanjut Sigit.

Setelah Djoko Tjandra berhasil ditangkap dan dikirim ke Indonesia, Sigit berjanji akan melakukan seluruh proses secara transparan dan objektif.

"Tentunya ini tanggung jawab selama ini Pak Kapolri bisa menangkap yang bersangkutan dan hari ini kita menunjukkan komitmen kami bahwa Djoko Tjandra bisa kami amankan dan kita tangkap," kata Sigit.

"Tentunya ke depan kasus tersebut akan kita proses lebih lanjut sebagaimaba yang kita sampaikan kita transparan objektif untuk mengusut tuntas apa yang terjadi," pungkasnya.

Seperti diketahui, Djoko Tjandra merupakan buron kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan hak tagih (cassie) Bank Bali yang saat ini sudah menjadi warga negara Papua Nugini.

Sebelumnya, Djoko pada Agustus 2000, didakwa oleh JPU Antasari Azhar telah melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus Bank Bali.

Baca: Akhir Pelarian Djoko Tjandra Usai 11 Tahun Jadi Buron, Libatkan Oknum Jendral Polisi dan Jaksa

Namun, majelis hakim memutuskan Djoko lepas dari segala tuntutan karena perbuatannya tersebut bukanlah perbuatan tindak pidana melainkan perdata.

Djoko Tjandra mendaftarkan PK pada 8 Juni atas vonis dua tahun penjara yang harus dijalaninya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan