3 Menteri Ini Beri Sindiran soal Anies Baswedan Putuskan PSBB DKI Jakarta, Singgung Dampak Ekonomi
Tiga menteri ekonomi ini kritik kebijakan Anies Baswedan terkait PSBB DKI Jakarta.
Editor:
ninda iswara
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Anies Baswedan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menuai sejumlah reaksi.
Tingginya jumlah pasien positif Covid-19 membuat Anies Baswedan kembali mengambil kebijakan.
Gubernur DKI Jakarta ini akhirnya menarik rem darurat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Kebijakan yang diambil oleh Anies Baswedan yakni menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat.
Hal ini lantaran jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta terus bertambah.
Tak ingin semakin banyak orang yang terinfeksi, Anies Baswedan pun mengambil kebijakan rem darurat.
• Jakarta Kembali PSBB, Pahami Aturan dan Larangan yang Diterapkan untuk Cegah Covid-19
• Perjalanan Aturan Ganjil Genap di Jakarta, Timbul Pro Kontra hingga Rencana Ditiadakan saat PSBB

PSBB DKI Jakarta seperti awal pandemi Covid-19 akan dimulai pada 14 September 2020 mendatang.
Keputusan Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB ini mendapat respon dari tiga menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju.
Para pembantu ekonomi Presiden Joko Widodo ( Jokowi) tersebut menilai, penerapan kembali PSBB bisa berdampak pada ekonomi yang saat ini sudah mulai bergeliat setelah sebelumnya terpukul karena penerapan PSBB Jakarta pada Maret lalu.
Berikut tiga menteri ekonomi Jokowi yang menilai PSBB DKI Jakarta bisa berdampak negatif pada perekonomian nasional.