Virus Corona
Presiden: Tingkat Kematian Tinggi Covid-19 Karena Fatality Rate di 4 Daerah di Atas 6 Persen
Jokowi mengatakan pemerintah terus menekan angka kematian di Indonesia, saat ini angka kematian sebesar 3,99 persen masih di bawah rata-rata dunia.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya menekan angka kematian di Indonesia.
Saat ini menurut Presiden angka kematian di Indonesia sebesar 3,99 persen masih di bawah rata rata dunia 3,18 persen.
"Tetapi memang angka (kematian) ini mengalami penurunan dibanding angka kematian seminggu lalu yakni 4,02 persen," kata Presiden dalam rapat terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9/2020).
Masih tingginya angka kematian nasional tersebut, kata Jokowi karena sumbangsih angka kematian yang tinggi di empat provinsi.
Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menurut Presiden memiliki tingkat kematian di atas enam persen.
Baca: Tekan Covid-19, Presiden: Jangan Buru-buru Tutup Sebuah Wilayah
"Kalau kita melihat lebih detil tingkat kematian tinggi tersebut disebabkan karena ada empat provinsi yang memiliki tingkat kematian di atas 6 persen. Nah ini perlu data seperti ini detil sehingga informasikan kepada Provinsi tersebut dan juga kita pemerintah pusat memberikan dukungan penuh ke sana sehingga bisa menurunkan angka kematian," katanya.
Selain itu menurut Presiden, pemerintah juga bekerja keras meningkatkan angka kesembuhan.
Karena dalam menghadapi Pandemi Covid-19 selain mengendalikan penyebaran dan menekan angka kematian, harus pula meningkatkan angka kesembuhan.
"Jumlah kasus sembuh sebanyak 155.010 kasus dengan recovery rate 71 persen. Ini rata rata kesembuhan di Indonesia 71 persen, ini juga sedikit lebih rendah dari rata rata kesembuhan dunia, ini juga terus mengejar rata rata kesembuhan global, rata-rata kesembuhan dunia," papar Presiden.
Baca: Selama September Kasus Covid-19 di Tangsel Melonjak, Benyamin Davnie Sebut Mayoritas Imported Case
Dengan meningkatnya angka kesembuhan, maka menurut Presiden kasus aktif di Indonesia dapat terus ditekan.
Kasus aktif adalah temuan kasus positif dikurangi jumlah pasien sembuh dan korban meninggal.
"Pada 13 September ini rata-rata kasus aktif di Indonesia 25,02 persen atau sedikit lebih tinggi dari rata rata kasus aktif dunia yakni 24,78 persen," pungkasnya.