Rabu, 3 September 2025

Seorang Anggota TGPF Intan Jaya dan Personel Militer Dikabarkan Tertembak KKSB di Intan Jaya

Mereka, kata Suriastawa, dihadang setelah melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Hitadipa menuju Sugapa.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Aksi teror gerombolan separatis teroris Papua terhadap masyarakat, TNI dan Polri terus berlanjut bahkan makin meningkat eskalasinya. Diduga, aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia sekaligus bentuk provokasi kepada aparat keamanan Indonesia menjelang Sidang Umum PBB 22-29 September 2020 mendatang, yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi secara virtual. Hari ini (19/9/2020), bersamaan dengan upacara pemakaman jenazah Serka Sahlan, anggota Kodim 1404/Pinrang yang gugur saat bertugas sebagai Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa karena aksi brutal gerombolan di Kp. Sugapa Lama (17/9/2020), aksi teror gerombolan ini kembali menelan korban, yaitu Pratu Dwi Akbar Utomo anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, yang bertugas sebagai Satgas BKO aparat Teritorial Koramil Persiapan Hitadipa di Kab Intan Jaya. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 13.17 WIT. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anggota tim investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya dan seorang personel militer dikabarkan tertembak oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Intan Jaya Papua pada Jumat (9/10/2020).

Kabar tersebut berhembus di media sosial sejak Jumat (9/10/2020) siang.

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan telah terjadi penghadangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Intan Jaya Papua terhadap Tim Investigasi pada Jumat (9/10/2020).

Mereka, kata Suriastawa, dihadang setelah melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Hitadipa menuju Sugapa.

Namun demikian hingga saat ini belum diketahui identitas anggota TGPF dan militer yang dikabarkan tertembak serta bagaimana kondisinya.

"Info sementara benar terjadi penghadangan oleh KKB setelah melaksanakan olah TKP di Hitadipa menuju Sugapa. Korban satu militer dan satu tim investigasi, kronologis kejadian menyusul," kata Suriastawa dalam keterangannya pada Jumat (9/10/2020).

Baca: Gali Informasi Kasus Penembakan Intan Jaya, Tim Pencari Fakta Temui Bupati dan Aparat Keamanan

Sebelumnya diberitakan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya yang sedang berada di Papua, terus menggali informasi dari sejumlah pihak setempat, baik di Sugapa, Intan Jaya maupun di Jayapura pada Kamis (8/10/2020).

Tim di Sugapa di bawah pimpinan Ketua TGPF yang juga Ketua Komisi Kepolisian Nasional Benny Mamoto bertemu dengan Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni beserta Forkopimda, Komandan Korem Papua dan Direktur Reserse Umum Polda Papua.

Tim tersebut di antara terdiri dari tokoh masyarakat, agama, adat, tokoh kampus Kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Dari kalangan tokoh agama ada pendeta Henok Bagau, Jhony Nelson Simanjuntak dari PGI, serta Samuel Tabuni dan Victor Abraham dari tokoh masyarakat.

Kemudian dari unsur kampus ada Sosiolog UGM Bambang Purwoko, ahli hukum Universitas Udayana Dewa Gede Palguna dan Apolo Safanpo dari Uncen Jayapura.

Selain itu ada pula wakil ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu dan Deputi Polhukam KSP Jaleswari Pramodhawardani.

Benny mengatakan timnya mendapat banyak masukan untuk didalami dan dielaborasi dengan bertemu langsung dengan para saksi untuk menggali informasi terkait penembakan yang terjadi dari tanggal 16 sampai 19 September lalu.

"Hari berikutnya kami harus turun ke TKP kemudian kami harus melihat rekontruksinya, melihat medannya, sehingga apa yang tertuang di berita acara kesaksian-kesaksian bisa terkonfirmasi dengan kondisi di lapangan” kata Benny dalam keterangan Tim Humas Kemenko Polhukam pada Kamis (8/10/2020).

Aksi teror gerombolan separatis teroris Papua terhadap masyarakat, TNI dan Polri terus berlanjut bahkan makin meningkat eskalasinya. Diduga, aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia sekaligus bentuk provokasi kepada aparat keamanan Indonesia menjelang Sidang Umum PBB 22-29 September 2020 mendatang, yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi secara virtual. Hari ini (19/9/2020), bersamaan dengan upacara pemakaman jenazah Serka Sahlan, anggota Kodim 1404/Pinrang yang gugur saat bertugas sebagai Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa karena aksi brutal gerombolan di Kp. Sugapa Lama (17/9/2020), aksi teror gerombolan ini kembali menelan korban, yaitu Pratu Dwi Akbar Utomo anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, yang bertugas sebagai Satgas BKO aparat Teritorial Koramil Persiapan Hitadipa di Kab Intan Jaya. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 13.17 WIT. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Aksi teror gerombolan separatis teroris Papua terhadap masyarakat, TNI dan Polri terus berlanjut bahkan makin meningkat eskalasinya. Diduga, aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia sekaligus bentuk provokasi kepada aparat keamanan Indonesia menjelang Sidang Umum PBB 22-29 September 2020 mendatang, yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi secara virtual. Hari ini (19/9/2020), bersamaan dengan upacara pemakaman jenazah Serka Sahlan, anggota Kodim 1404/Pinrang yang gugur saat bertugas sebagai Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa karena aksi brutal gerombolan di Kp. Sugapa Lama (17/9/2020), aksi teror gerombolan ini kembali menelan korban, yaitu Pratu Dwi Akbar Utomo anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, yang bertugas sebagai Satgas BKO aparat Teritorial Koramil Persiapan Hitadipa di Kab Intan Jaya. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 13.17 WIT. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Dalam kesempatan itu Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengucapkan terima kasih atas kehadiran TGPF di Sugapa.

Ia berharap TGPF dapat mengungkap fakta yang terjadi sebenarnya, terkait insiden beberapa waktu lalu.

Sementara itu TGPF di Jayapura di bawah pimpinan Wakil Ketua TGPF sekaligus Deputi 3 Kemenko Polhukam Sugeng Purnomo bertemu dengan sejumlah pihak aparat keamanan termasuk Polda Papua, Kodam Papua, Binda Papua, Lantamal, Lanud, dan BAIS Papua.

Sugeng mengapresiasi seluruh pihak yang telah berupaya mencari informasi.

Ia menekankan TGPF juga ingin memperdalam tidak hanya penembakan pendeta Yeremia semata, namun juga berbagai kekerasan dan penembakan yang terjadi sepanjang bulan September 2020.

Tim di Jayapura tersebut sebagian besar terdiri dari unsur tokoh masyarakat Papua.

Mereka antara lain Constan Karma, Taha Al Hamid, dan Michael Manufandu.

Selain itu ada pula mantan Dubes Indonesia di PBB Makarim Wibisono.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan