Maulid Nabi Muhammad SAW
10 Pidato Maulid Nabi 2025 yang Singkat, tapi Menyentuh dan Penuh Makna
Tradisi yang paling umum dalam perayaan ini adalah menyampaikan pidato atau ceramah seputar akhlak dan risalah kenabian Nabi Muhammad SAW.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momentum penting bagi umat Islam di seluruh dunia untuk mengenang kelahiran Nabi yang membawa rahmat bagi semesta alam.
Maulid berasal dari bahasa Arab maulid (مولد) yang berarti kelahiran, dan secara istilah merujuk pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah.
Pada tahun 2025, Maulid Nabi di Indonesia diperingati pada Jumat, 5 September 2025.
Tradisi Maulid telah menjadi momen syiar keislaman yang sarat dengan nilai-nilai keteladanan Rasulullah, serta ajang memperdalam kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW.
Salah satu tradisi yang paling umum dalam perayaan ini adalah menyampaikan pidato atau ceramah seputar akhlak, perjuangan, dan risalah kenabian Nabi Muhammad SAW.
10 Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 yang Singkat namun Penuh Makna
Berikut 10 pidato Maulid Nabi 2025 yang menyentuh, sarat makna, dan diperkuat dengan dalil dari Al-Qur'an dan hadits, dikutip dari berbagai sumber:
Baca juga: 50 Ide Tema Maulid Nabi 2025: Inspiratif, Religius, dan Relevan untuk Semua Kalangan
1. Pidato Maulid Nabi: Meneladani Akhlak Mulia Rasulullah SAW
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang terhormat Bapak/Ibu, serta hadirin sekalian yang dirahmati Allah SWT.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hadirin sekalian,
Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi merupakan momentum untuk merenung dan meneladani setiap jejak langkah Rasulullah SAW. Beliau diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya' ayat 107:
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
Ayat ini menegaskan bahwa kehadiran Rasulullah SAW adalah anugerah terbesar bagi umat manusia. Beliau tidak hanya membawa ajaran tauhid, tetapi juga mencontohkan akhlak yang paling mulia.
Rasulullah SAW adalah pribadi yang jujur, amanah, pemaaf, dan penyayang. Aisyah ra. pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah, beliau menjawab, "Akhlaknya adalah Al-Qur'an."
Ini menunjukkan bahwa setiap gerak-gerik beliau adalah cerminan dari ajaran Islam itu sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.