Rabu, 1 Oktober 2025

UU Cipta Kerja

Temui Demonstran UU Cipta Kerja, Ganjar ke Kantor Polisi, Ridwan Kamil Kirim Surat, Kemana Khofifah?

Gelombang aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja digelar di sejumlah daerah Kamis (8/10/2020).Nah, bagaimana sikap para kepala daerah menghadapi aksi

Instagram @khofifah.ip
Gubernur jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberlakukan program SPP gratis bagi sekolah SMA/SMK negeri di Jawa Timur. 

Ganjar menjelaskan sejak awal juga mendorong agar pemerintah pusat dan DPR mengedukasi masyarakat tentang isi UU Cipta Kerja tersebut.

Menurut dia, jika sejak awal hal itu dilakukan maka aksi anarkistis saat unjuk rasa seperti yang terjadi di Kota Semarang bisa dihindari.

"Maka saya sampaikan dari awal itu, kalau kemudian ada warga yang tak setuju coba komunikasi. Kalau kemudian masih tetap tidak bisa, ya 'judicial review' saja, kan semuanya jadi tertib. Kalau kemudian merusak dan kemudian memancing dan ada anak-anak saya anak SMA kan kasihan," katanya.

Seperti diketahui, demonstrasi mahasiswa yang menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, pada Rabu (7/10/2020) berujung ricuh.

Dilansir Kompas.com, demonstrasi yang dimulai Rabu pagi itu awalnya berlangsung tertib.

Perwakilan dari berbagai elemen bergantian menyampaikan aspirasinya terkait UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan rakyat.

"Kita semua di sini untuk menolak omnibus law yang sudah disahkan. Undang-Undang itu disahkan tanpa melihat kondisi sosial masyarakat. UU Cipta Kerja nyatanya telah mencekik keadaan masyarakat. Sepakat kawan-kawan!" teriak salah satu orator dengan pengeras suara.

Situasi memanas setelah terjadi pelemparan botol bekas air mineral, batu dan benda tumpul lainnya hingga menyebabkan beberapa lampu gedung tersebut pecah.

Demonstran juga menempelkan sejumlah poster protes di pagar gedung. Tembok luar Kantor Gubernur Jawa Tengah turut dicoret dengan cat semprot.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan   temui massa aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan temui massa aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Anies Baswedan Hari Ini Teruskan Aspirasi
Didampingi Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana, Anies Baswedan mendatangi mahasiswa penolak UU Cipta Kerja.

Seorang mahasiswa meminta Anies bersuara menyatakan penolakannya terhadap UU Cipta Kerja

Merespons pernyataan mahasiswa tersebut, Anies menegaskan menghormati semua pihak yang menyampaikan aspirasinya.

"Bahwa apa yang menjadi aspirasi tadi yang sudah diungkapkan, besok kita akan sampaikan dan kita akan teruskan aspirasi itu. Besok akan kita lakukan pertemuan itu," kata Anies.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, ada 11 halte bus Transjakarta yang rusak akibat aksi unjuk rasa UU Cipta Karya di Ibu Kota pada Kamis (8/10/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini berjanji akan memperbaiki seluruh fasilitas rusak itu agar masyarakat dapat kembali terlayani dengan baik.

“Seluruh fasilitas umum akan berfungsi kembali malam ini insyaAllah bersih. Dari tadi siang semua jalan, semua fasilitas umum akan bisa aman. Ada halte yang rusak total ada 11, ini akan kami perbaiki semua,” kata Anies saat meninjau Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Kamis (8/10/2020) malam.

Menurut Anies, halte Transjakarta yang terbakar tidak akan bisa dipakai pada Kamis (8/10/2020) malam.

Bagi halte besar yang rusak parah seperti Halte Bundaran HI, akan dibuatkan halte sementara agar pelayanan kepada penumpang bisa terus dilakukan.

Berdasarkan pendataannya, total biaya kerusakaan itu mencapai Rp 25 miliar.

Foto dokumentasi Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat bersama Kepala Bappeda Jatim Rudy Ermawan Yulianto dalam sebuah acara.
Foto dokumentasi Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat bersama Kepala Bappeda Jatim Rudy Ermawan Yulianto dalam sebuah acara. (Istimewa)

Khofifah Indar Parawansa Tak Temui Pendemo

Ribuan buruh bersama mahasiswa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Kamis (8/10/2020).

Massa membubarkan diri setelah adanya pernyataan sikap dari Sekdaprov Jatim, Heru Tjahyono mewakili Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

"Kami atas nama pemerintah Provinsi Jawa Timur mewakili masyarakat dan buruh Jawa Timur menyangkut UU Omnibus Law yang sudah disahkan tanggal 5 Oktober 2020. Dengan ini kami akan meneruskan aspirasi para Buruh ke pemerintah pusat. Segera, suratnya kami bikin dan akan kami kirim ke pemerintah pusat," kata Heru di hadapan massa.

Pernyataan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, Heru Tjahjono tak memuaskan massa aksi.

Ditambah, Khofifah yang tak dapat menemui massa.

Mereka pun melemparkan botol air mineral seusai pernyataan Sekdaprov mengatakan bahwa Gubernur tidak ada di tempat.

Beruntung, Heru masih bisa dievakuasi ke dalam gedung.

Situasi Gedung di Jalan Pahlawan Surabaya ini pun sempat memanas dengan banyaknya lemparan botol.

Namun, hal ini tak berlangsung lama setelah masing-masing koordinator aksi meminta massa menahan diri.

Aparat kepolisian pun meningkatkan kesiagaan. Tak berlangsung lama, massa pun bubar dengan kondusif.

Pesan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah (NA) memberikan respon terkait kondisi terkini aksi unjuk rasa yang dilakukan dalam dua hari di Sulawesi Selatan, terakhir ini terkait disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Ia menghargai aksi unjuk rasa mahasiswa dan para buruh yang secara murni memperjuangkan aspirasi rakyat berkait undang-undang tersebut.

"Kami memahami itu sebagai wujud penggilan nurani kecendikiawanan selaku insan kampus," kata NA via rilisnya, Kamis (8/10/2020) malam.

Oleh sebab itu, Nurdin mengharapkan aksi tersebut harus betul-betul dijaga agar tetap pada tujuan semula dan berjalan dengan damai, baik dan tertib.

"Saya mengharapkan aksi ini harus betul-betul dijaga agar tetap pada tujuan semula dan berjalan dengan damai, tertib, taat aturan dan tidak menjadi anarkis," ujarnya.

Terkhusus di masa pandemi Covid-19 ini, Ia memohon jangan sampai kegiatan unjuk rasa ini melupakan protokol kesehatan yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan masing-masing.

Ia juga mengimbau aparat keamanan agar bisa menjaga aksi unjuk rasa.

Ia meminta tidak melakukan tindakan represif atau kekerasan. "Ini demi terciptanya suasana kondusif," katanya.

Malam tadi, massa merobohkan pintu masuk Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar.

Videotron di depan pintu masuk kantor Gubernur juga terbakar. Begitupun tiga motor yang terparkir di pos jaga.

Sehari sebelumnya, NA belum berkomentar banyak mengenai pengesahan UU Cipta Kerja.

Saat ditemui usai membuka Anging Mammiri Creative Festival, di Hotel Claro Jl AP Pettarani Makassar, Rabu (7/10/2020) ia hanya merespon singkat.

"Tidak usah saya komentari dulu, nanti saja. Kita lagi menunggu arahan pusat," ujar NA yang terburu-buru ke Sultan Hasanuddin International Airport Makassar (SHIAM).

NA bertolak ke Kepulauan Selayar, Sulsel, untuk kunjungan kerja. Rencananya ia tiga hari di Selayar.(*)

Sumber:

Ridwan Kamil Akan Surati Jokowi dan DPR soal Omnibus Law, Apa Isinya?

Anies Baswedan Sebut 11 Halte Transjakarta Rusak, Biaya Perbaikan Sekitar Rp 25 miliar

Viral Ganjar Pranowo Temui Anak SMK Ikut Demo Tolak Omnibus Law, Saat Ditanya Tak Tahu Apa-apa

Reaksi Tak Terduga Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil Soal Demo, Gimana Khofihah & Nurdin?, 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved