Sabtu, 23 Agustus 2025

Aktivis KAMI Ditangkap

Siapa Syahganda Nainggolan? Aktivis KAMI yang Ditangkap dengan Dugaan Langgar UU ITE

Syahganda Nainggolan ditangkap polisi paada Selasa (13/10/2020) berkaitan dengan dugaan pelanggaran UU ITE. Siapa Syahganda Nainggolan?

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
YouTube realita TV
Pengamat Politik Syahganda Nainggolan saat menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube realita TV, Sabtu (7/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap anggota Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan.

Syahganda Nainggolan ditangkap di rumahnya di Depok, Jawa Barat, Selasa (13/10/2020) subuh.

"Ya benar (ditangkap) oleh Siber," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, dikutip dari Kompas.com.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono menambahkan, Syahganda diduga melanggar UU ITE.

Namun demikian, belum diketahui secara rinci mengenai kronologi penangkapan Syahganda Nainggolan.

Termasuk, penjelasan pelanggaran yang dilakukan petinggi KAMI tersebut.

Baca juga: Apa Peran dan Kesalahan Syahganda, Jumhur, dan Anton Permana Sehingga Ditangkap Polisi?

Baca juga: Beberapa Jam Sebelum Ditangkap, Syahganda Sempat Bikin 2 Postingan di Twitter, Singgung Prabowo

Lantas, siapakah sosok Syahganda Nainggolan? Berikut profil aktivis KAMI tersebut sebagaiman dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. Dirikan Sabang-Merauke Circle (SMC)

Syahganda Nainggolan
Syahganda Nainggolan (ISTIMEWA)

Masih dari Kompas.com, Syahganda Nainggolan membentuk pusat kajian kebijakan publik Sabang-Merauke Circle (SMC) pada pertengahan 2010.

Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Direktur SMC.

Pusat kajian kebijakan publik itu dibentuk Syahganda bersama sejumlah aktivis era 80-an asal Institut Teknologi Bandung (ITB).

Para aktivis merasa prihatin atas merosotnya nasionalisme atau rasa cinta tanah air dalam tubuh bangsa.

Diberitakan Kompas.com pada Juli 2010, deklarasi SMC dilakukan di Jakarta pada Rabu (28/7/2010).

Syahganda mengatakan, kajian SMC akan mengungkap persoalan seputar nasionalisme, kepemimpinan, daya saing nasional dan kesejahteraan rakyat.

"Dengan demikian, para pakar yang diundang tersebut akan berpidato dengan menajamkan arti serta masalah krusial nasionalisme yang kita hadapi," kata Syahganda, Juli 2010.

Baca juga: Petinggi KAMI Syahganda, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana Ditangkap Polisi, Ini Sosok Ketiganya

Baca juga: Sosok Syahganda Nainggolan Petinggi KAMI, Ditangkap Diduga Terkait ITE

2. Dikaitkan dengan @TrioMacan2000

Nama Syahganda Nainggolan juga pernah disebut-sebut berkaitan dengan akun Twitter @TrioMacan2000.

Akun Twitter tersebut kerap menuliskan informasi soal korupsi tokoh ternama sekitar tahun 2012.
Namun demikian, Syahganda menolak disebut memiliki keterkaitan dengan akun itu.

"Saya ini doktor ilmu politik. Masa dikait-kaitkan sama akun @triomacan? Bikin malu saja," kata Syahganda dilansir dari beritasatu.com, November 2014.

Pada 2014, pihak kepolisian menangkap RN dan ES yang diduga berada di balik akun @TrioMacan2000.

Syahganda tak menolak dirinya disebut mengenal RN.

Namun, Syahganda membantah ia mengenal ES.

Ketika ditanya tanggapannya atas penangkapan kedua nama tersebut, Syahganda menjawab tak tahu apa-apa mengenai hal itu.

"Saya tak tahu dan tak mengikuti," ujar dia.

3. Pernah Sebut Pemerintahan Jokowi Akan Jatuh

Dalam tayangan YouTube realita TV yang diunggah Sabtu (29/2/2020), Syahganda Nainggolan memprediksi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jatuh enam bulan ke depan.

Dilansir TribunWow.com, prediksi Syahganda Nainggolan didasarkan pada kondisi pemerintahan Jokowi yang mengalami banyak masalah.

Syahganda Nainggolan pun menyinggung wabah virus corona serta pemindahan Ibu Kota Negara ke Pulau Kalimantan.

Ia bahkan menyinggung jumlah uang yang digelontorkan pemerintahan Jokowi untuk membayar para buzzer.

Masalah lain yang dialami pemerintahan Jokowi yang disebut Syahganda yakni pada bidang pariwisata.

Terkait kondisi tersebut, Syahganda menilai pemerintahan Jokowi memiliki struktur yang lemah.

Tak hanya itu, Syahganda bahkan memprediksikan pemerintahan Jokowi bakal jatuh pada enam bulan ke depan.

"Ini kan udah panic game nih, biasanya dalam sebuah teori organisasi itu karena strukturnya udah lemah dan leadernya bakal jatuh," jelas Syahganda.

"Jadi saya ngitung-ngitung aja mungkin kalau Coronavirus ini bisa 6 bulan enggak ketemu vaksinnya, mungkin Jokowi di tahun ini 6 bulan lagi sudah jatuh."

Syahganda lantas mengklaim hal yang disampaikannya itu sebagai ramalan seorang pengamat politik.

"Enggak dijatuhkan, ini jatuh aja gitu. Ya itu ramalan saya sebagai pengamat," kata dia.

Simak video berikut ini menit ke-6.40:

4. Pernah jadi Caleg

Dilansir dari Tribunnewswiki.com, pada 2004, Syahganda Nainggolan menjadi Calon Legeslatif (Caleg) Partai Merdeka dari Dapil Tangerang.

Kemudian, pria kelahiran Medan, 27 November 1965 itu pindah ke PPP.

Syahganda Nainggolan mendapatkan jatah sebagai Komisaris di Pelindo.

Setelah itu, Syahganda Nainggolan pindah ke Partai Golkar.

Melalui Partai Golkar, Syahganda Nainggolan menjadi Caleg untuk DPR pada Pileg 2009.

Ia menjadi calon Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Jabar V.

5. Akan Didampingi Puluhan Pengacara

Syahganda Nainggolan (kiri) dan Jumhur Hidayat (kanan)
Syahganda Nainggolan (kiri) dan Jumhur Hidayat (kanan) (Kloase tribunnews.com)

Sementara itu, terkait penangkapan Syahganda Nainggolan kali ini, KAMI akan memberikan bantuan hukum.

Demikian dikatakan Ketua Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani saat dihubungi, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

"Saya termasuk, ada Pak Herman Kadir, ada sekitar puluhan lawyer (pengacara) yang akan dampingi Pak Syahganda dan nanti kita akan ke Mabes Polri," ujar Yani.

Yani mendapatkan informasi penangkapan Syahganda dari pesan yang disampaikan istri Syahganda kepadanya pada pagi hari ini.

"Ditangkap pukul 04.00 WIB, yang menangkap dari Mabes Polri," ujar Yani.

Menurut Yani, penyebab penangkapan Syahganda belum diketahui, tetapi sepertinya terkait UU ITE.

"Tapi kita tidak tahu, apa yang disangkakan, perbuatan yang mana, dan pasal berapa yang disangkakan," ucap Yani.

"Kalau Twitter Pak Syahganda saya lihat hal-hal yang wajar, umum saja, tidak ada hal yang melanggar hukum," sambung Yani.

Pada kesempatan itu, Yani pun membantah tuduhan-tuduhan yang selama ini disebut KAMI merupakan dalang aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di berbagai daerah.

"Bagaimana kita mau mendalangi, atau didalangi. Orang kita tidak setuju gerakan anarkis, kita setuju gerakan demonya. Gerakan KAMI, gerakan moral, anti kekerasan," papar Yani.

(Tribunnews.com/Sri Juliati, Seno Tri Sulistiyono) (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami) (Tribunnewswiki/Afitria) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan