Virus Corona
Airlangga Hartarto Ungkap Pemerintah Siapkan Aturan Pengadaan Vaksin Covid-19 Agar Tepat Sasaran
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto mengatakan, pengadaan vaksin menjadi prioritas pemerintah
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Garudea Prabawati
Yaitu mereka yang bergerak di bidang kesehatan, seperti dokter dan perawat, dan aparat penegak hukum sebagai penunjangnya.
“Pemerintah sedang menyiapkan road map dan master plan."
"Kami akan melaporkan ke Bapak Presiden yang nantinya akan memutuskan siapa yang didahulukan," kata Airlangga.
Baca juga: 10 Hal yang Harus Dilakukan Pemilik Kucing Peliharaan, Pemberian Vaksin Menjadi Prioritas Utama
Baca juga: Susul PDPI, Ikatan Dokter Indonesia Surati Menkes Tentukan 5 Sikap Soal Vaksin Covid-19
Baca juga: Seorang Sukarelawan Uji Klinis Vaksin AstraZeneca di Brasil Meninggal
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, dari awal memang keberadaan laboratorium terbatas dengan petugas yang sedikit.
Beberapa laboratorium masih menggunakan teknologi lama, bahkan laboratorium yang diprioritaskan itu untuk penyakit TBC.
Namun sekarang ini, berkat kerja keras Satgas Penanganan Covid-19 bersama lembaga lainnya, jumlah laboratorium untuk pemeriksaan Covid-19 terus berkembang.
"Jumlah laboratorium untuk pemeriksaan Covid-19 sekarang sudah ada 374 laboratorium dan bakal ada penambahan tiga laboratorium lagi dalam waktu dekat ini."
"Secara umum jumlah laboratorium sudah memadai, Namun petugas laboratorium yang masih terbatas," ungkap Doni.

Ia menyebut, semakin bertambahnya laboratorium ini membuat rata-rata harian pemeriksaan spesimen di atas 40 ribu per hari, bahkan pernah mencapai 50 ribu per hari.
Sementara, untuk pemeriksaan rata-rata sudah 270 ribu spesimen, namun kadang satu orang itu lebih dari satu.
Sehingga, kemampuan rata-rata sekira 33 ribu orang per hari.
"Artinya ini peningkatan luar biasa. Saat awal melakukan pemeriksaan hanya belasan persen dari ketetapan WHO."
"Sekarang sudah 82,51 persen, sebuah angka yang cukup membanggakan," kata Doni.
Baca juga: Dukung Vaksin Covid-19, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Minta Pemerintah Jamin Keamanan
Baca juga: Relawan Vaksin Covid-19 di Brasil Meninggal Dunia, Penyebab Belum Diketahui
Baca juga: Epidemiolog: Belum Ada Fakta Ilmiah Dalam Jurnal Vaksin Covid-19 Telah Selesai Uji Klinik Fase III
(Tribunnews.com/Nuryanti)