Presiden Prancis Hina Islam, Mahfud MD Ikut Geram: Pemeluk Agama Apapun akan Marah Kalau Dihina
Menko Polhukam Mahfud MD ikut menanggapi polemik Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait karikatur Nabi Muhammad SAW yang dinilai menghina Islam.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD ikut menanggapi ramainya polemik Presiden Perancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina agama Islam.
Mahfud mengatakan seharusnya Presiden Perancis mengetahui Islam adalah agama yang rahmah.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @mohmahfudmd pada Rabu (28/10/2020) kemarin.
"MACRON harus tahu bahwa agama Islam adalah agama rahmah," tulis Mahfud MD.
Mahfud MD juga mengatakan, pemeluk agama apapun pasti akan marah jika agamanya dihina.
Ia juga menilai, bisa jadi Macron mengalami krisis gagal paham.
Baca juga: Presiden Macron Hina Nabi, Arie Untung Geram dan Buang Tas Mewah Perancis: Nggak Layak!
Baca juga: Kontroversi PM Prancis Emmanuel Macron, Nikahi Nenek 67 Tahun hingga Hina Islam dan Nabi
"Tapi pemeluk agama apa pun akan marah kalau agamanya dihina. Kalau tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham," tulis Mahfud MD.
Ungkapan geram dari Mahfud MD ini merespon pernyataan kontroversial Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Hal itu bermula saat ia memimpin penghormatan untuk guru Perancis Samuel Paty yang dipenggal karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.
Menanggapi hal itu, Macron bersumpah Prancis tidak akan menyerah soal kartun Nabi.
Bahkan ia juga mengatakan Paty 'dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita.
Sontak, sikap Macron itu sukses melayangkan protes di banyak kalangan, termasuk juga aksi memboikot produk-produk Prancis.
Fakta-fakta seputar Presiden Macron
Sosok Emmanuel Macron dikenal seantero jagad dalam sepekan terakhir ini.
Itu gara-gara Presiden Prancis ini dalam pernyataannya dituduh 'menghina Islam' dan menyudutkan Nabi Muhammad SAW.