Jumat, 22 Agustus 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Oknum TNI Diduga Terlibat Kasus Tewasnya Pendeta Yeremia, Komisi I Segera Bahas Bersama Panglima TNI

Komisi I DPR RI akan menanyakan kebenaran informasi oknum TNI yang diduga ikut terlibat dalam peristiwa tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani.

Koresponden Tribun Network di Papua, Banjir Ambarita
Dua anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang tertembak di Intan Jaya saat melakukan investigasi terkait penembakan pendeta Yeremias Zanambani, Sabtu (10/10/2020) dievakuasi ke Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oknum TNI diduga terlibat dalam peristiwa tewasnya Pendeta Yeremia
Zanambani di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada 19 September 2020 lalu.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP Syaifullah Tamliha mengatakan akan
menanyakan kebenaran hal tersebut kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pertanyaan itu akan disampaikan ketika masa sidang yang akan datang sudah dibuka kembali. Untuk
diketahui, DPR RI saat ini tengah berada dalam masa reses.

"Nanti akan kami tanyakan dan membahas langsung dengan Panglima TNI pada masa persidangan
mendatang yang akan dibuka tanggal 8 November 2020," ujar Syaifullah, ketika dihubungi
Tribunnews.com, Sabtu (31/10/2020).

Baca juga: TNI Selidiki Dugaan Oknum Terlibat dalam Peristiwa Tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani

Senada dengan Syaifullah, anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani mengaku belum
bisa berkomentar banyak terkait kasus yang diduga melibatkan oknum TNI tersebut.

Menurut Christina, informasi yang ada terkesan masih simpang siur.

Namun demikian, dia memastikan kasus tersebut menjadi perhatian Komisi I DPR RI. Karenanya, Christian akan menanyakan hal tersebut pula kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Saya akan berkomentar setelah membaca laporan TGPF, karena beritanya sekarang masih simpang
siur," kata Christina.

"Akan kami tanyakan kepada Panglima TNI di rapat kerja pertama. Yang pasti kejadian ini menjadi
perhatian kami," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Tim Kemanusiaan Untuk Intan Jaya mengungkap sosok oknum aparat yang
diduga terlibat dalam tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada 19 September 2020 lalu.

Aktivis HAM yang juga Pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru Foundation Haris Azhar dan merupakan
bagian dari tim tersebut mengungkapkan oknum aparat tersebut diduga bernama Alpius.

Alpius disebut merupakan anggota TNI personel Koramil setempat di dalam laporan yang telah
disusun Haris bersama tim yang di antaranya terdiri dari jurnalis, masyarakat, dan pendeta itu.

Baca juga: 5 Jam Terlibat Kontak Tembak, Satgas Nemangkawi Lumpuhkan 1 Anggota KKB Penyerang Rombongan TGPF

Di mata istri korban, Alpius sudah dianggap seperti anak sendiri karena kerap menumpang mandi,
makan bersama, atau meminta air untuk merawat kebun yang dikelola Alpius.

"Jadi Alpius ini cukup dikenal dan bahkan dapat julukan dengan tambahan satu marga lokal karena
dia suka ikut ibadah di satu gereja yang banyak dari marga atau keluarga tertentu," kata Haris
dalam konferensi pers virtual pada Kamis (29/10/2020).

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan