Senin, 25 Agustus 2025

Stafsus Milenial Jokowi : 2 Mundur, 5 Masih Bertugas, Desakan Evaluasi - Bubarkan dan Aji Mumpung

Setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, kiprah staf khusus milenial Jokowi juga disorot, banyak pihak minta mereka dievaluasi hingga dibubarkan.

TRIBUN/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (dua kanan), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO 

Istana Negara juga mengumumkan Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri dari Belva.

Surat terbuka tersebut diposting setelah banyak pihak menuding Belva rawan konflik kepentingan.

Apalagi, perusahaan Ruangguru menjadi mitra pemerintah dalam memberikan materi di program Kartu Prakerja.

Mengenai mundurnya dua stafsus milenial tersebut, Gus Yaqut pun menilai keberadaan stafsus milenial lebih baik dibubarkan.

"Bubarkan saja stafsus milenial ini, tidak berfaedah," kata Gus Yaqut, Sabtu (25/4/2020).

Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (dua kanan), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (dua kanan), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO (TRIBUN/SENO TRI SULISTIYONO)

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor ini mengatakan, Presiden Jokowi saat ini sudah memiliki pembantu-pembantu yang hebat dan mengerti bagaimana cara menjalankan pemerintahan.

Oleh karena itu, kehadiran stafsus milenial sesungguhnya tidak dibutuhkan lagi.

"Tidak perlu anak-anak ini yang justru malah merepotkan."

"Kalau diharapkan bisa membantu Presiden karena kemilenialannya, biarkan mereka membantu melalui dunia yang mereka tekuni sebelum menjadi stafsus, pasti lebih bermakna," ucapnya.

Senada, legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta meminta staf khusus (stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih baik dibubarkan.

Terutama, apabila Jokowi tidak bisa memastikan mereka tak akan menyalahgunakan wewenangnya.

"Kalau Presiden tidak bisa memastikan staf-staf yang diangkat semuanya itu tidak menyalahgunakan kewenangannya, sebaiknya dibubarkan saja," ujar Sukamta ketika dihubungi Tribunnews, Sabtu (25/4/2020).

Sukamta mengapresiasi positif mundurnya CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara dan CEO Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra.

Namun, ia menilai mundurnya kedua milenial itu tak menyelesaikan masalah utama.

Anggota Komisi I DPR tersebut mengatakan masalah konflik kepentingan terutama terkait Belva, belumlah usai.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan