Ketika Panglima TNI Berdialog Dengan Sniper Korps Marinir Saat Inspeksi Mendadak
Didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Suhartono, Panglima TNI sempat berdialog dengan prajurit penembak runduk atau sniper
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
"Ulangi, jarak berapa yang kamu tembak?" tanya Hadi.
"Siap jarak 500 nilai 98!" jawab prajurit itu.
"Itu latihan terus dilaksanakan?" tanya Hadi.
Baca juga: 2 Begal yang Bikin Tangan Kolonel Marinir Patah Ditangkap: Kalau Tahu TNI Enggak Bakal Berani
"Siap rutin!" jawab prajurit tersebut.
Hadi kemudian menanyakan pertanyaan tersebut ke sniper Korps Marinir lainnya.
"Siap!" kata prajurit tersebut.
Hadi kemudian berkeliling memeriksa kesiapan kendaraan tempur yang ada di lapangan apel tersebut.
Ketika itu, ia bertanya sejumlah hal kepada prajurit yang mengendalikan kendaraan tempur di antaranya terkait penguasaan kendaraan tempur dan masalah apa saja yang ditemukan dalam mengoperasikan kendaraan tersebut.
Setelah memeriksa kesiapan personel dan kendaraan tempur Pasmar 1 Korps Marinir, Hadi kemudian menyampaikan amanatnya.
Pertama ia mengaku bangga dengan kesiapsiagaan Korps Baret Ungu tersebut.
Karena itu, menurut Hadi tidak salah jika prajurit TNI mampu mendapatkan hati rakyat.
Ia pun meminta agara para prajurit tersebut menjaga kebanggaan, kehormatan, dan profesionalismenya.
Hadi yakin dengan latihan rutin yang baik naka profesionalisme mereka akan tetap terjaga.
Hadi juga menilai kegiatan operasi militer selain perang berupa pendisplinan protokol kesehatan, pemadaman kebakaran hutan, bantuan untuk mengatasi bencana alam selama ini bisa dilakukan dengan baik.
"Para prajurit baret ungu, prajurit petarung, saya ingi sampaikan bahwa TNI adalah bentengnya persatuan dan kesatuan bangsa oleh sebab itu dengan profesionalisme kalian, maka kalian harus siap diterjunkan dalam rangka melawan musuh yang mencabik-cabik benteng persatuan dan kesatuan bangsa. Marinir! Marinir! Marinir!" kata Hadi lantang yang disambut dengan sorak ribuan prajurit Korps Marinir di hadapannya.