Selasa, 30 September 2025

Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab

Kemenkes: Isolasi Mandiri Penting untuk Meminimalkan Risiko Penularan Covid-19 yang Lebih Luas

Isolasi mandiri penting dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 yang lebih luas.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Sejumlah warga melakukan rapid test di SD Negeri Petamburan 01, Jalan Petamburan IV, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020). Secara sukarela warga Petamburan mengikuti rapid tes untuk melacak kasus virus corona atau Covid-19. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengungkap sejumlah kerumunan massa Habib Rizieq Shihab dinyatakan positif Corona. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerumunan massa yang menghadiri kegiatan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab pada pekan lalu akhirnya membentuk klaster baru Covid-19.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil uji swab terhadap sejumlah orang yang ikut dalam kerumunan kegiatan Rizieq di Petamburan, Tebet, dan Megamendung.

Dari hasil pemeriksaan melalui tes PCR yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan terhadap massa yang menghadiri kerumunan di wilayah Petamburan dan Tebet Jakarta, sebanyak 80 orang dinyatakan positif Covid-19.

80 kasus itu terdiri dari 50 kasus positif Covid-19 di Tebet, dan 30 kasus positif Covid-19 di Petamburan.

Itu belum termasuk kerumunan yang terjadi di Megamendung Bogor, Jawa Barat.

Kementerian Kesehatan masih menunggu data pemeriksaan tes PCR terhadap 15 kasus yang berasal dari kerumunan yang terjadi di Megamendung.

Atas dasar hal itu, Kementerian Kesehatan mengimbau setiap orang yang mengikuti rangkaian acara Rizieq di Bandara Soekarno Hatta, Tebet, Petamburan, maupun Megamendung, untuk melakukan isolasi mandiri.

Menurut Budi, isolasi mandiri penting dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 yang lebih luas.

"Terkait kerumunan pada kegiatan acara keagamaan dan nikahan tersebut, Kementerian Kesehatan mengimbau bagi siapa saja yang mengikuti dan siapapun yang merasa kontak erat dengan orang yang hadir agar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," kata Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Budi Hidayat dalam konferensi pers secara virtual di Graha BNPB Jakarta, Minggu (22/11/2020).

Pemerintah telah menyiapkan pusat karantina di Wisma Atlet Kemayoran untuk isolasi mandiri.

Baca juga: Petugas Disebut Dihalangi-halangi Saat Tracing Covid-19 di Petamburan, FPI: Itu Tidak Benar

Namun, Budi meminta mereka yang bergejala untuk memeriksakan diri segera ke fasilitas kesehatan.

"Apabila selama karantina di rumah mengalami gejala batuk, pilek, sesak napas, sakit tenggorokan, serta hilang indra penciuman dan perasa, segera hubungi puskesmas untuk tes PCR," ujar Budi.

Kemenkes juga melaksanakan pelacakan yang agresif dengan memeriksa 30 kontak erat dari satu kasus Covid-19.

Selain itu, pemerintah telah menerjunkan 5.000 pelacak kontak di 10 provinsi prioritas.

Di sisi lain Budi juga meminta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemimpin daerah untuk memberikan contoh penerapan protokol kesehatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved