Kamis, 28 Agustus 2025

OTT Menteri KKP

Dari Prabowo sampai 'Juragan' Lobster Tanggapi OTT Menteri KKP Edhy Prabowo

Berbagai tokoh dan negarawan berkomentar setelah adanya penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK

Editor: Gigih
Biro Humas KKP
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat Apel Siaga Pengawasan Wilayah Timur. Prabowo sampai 'Juragan' Lobster Tanggapi OTT Menteri KKP 

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai tokoh dan negarawan berkomentar setelah adanya penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Seperti dikabarkan, penangkapan Menteri Edhy Prabowo dilakukan KPK pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

Hal itu tentunya menuai reaksi dari berbagai pihak termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara dan  Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra.

Reaksi dari pebisnis lobster yang juga Wakil Ketua Umum Gelora. Fahri Hamzah juga mencuat.

Inilah berbagai tanggapan yang dirangkum Tribunnews.com terkait penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK: 

Baca juga: Anita Kolopaking Mengaku Sampai Gondok Tagih Haknya Sebagai Pengacara Djoko Tjandra.pada Pinangki

Presiden Minta Pengusutan

Diberitakan Tribunnews.com, Presiden Jokowi mengungkapkan, pemerintah mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (25/11/2020).

"Pemerintah konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK.

Ia yakin lembaga antirasuah itu bekerja secara transparan, terbuka, dan profesional.

"Ya tentunya kita menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK, kita menghormati."

"Dan, saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka, profesional," katanya.

Arahan Prabowo

Baca juga: DPR Beri Masukan Pembentukan Badan Pengawas di Perpres Pelibatan TNI Berantas Terorisme

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya telah melaporkan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal kadernya yang tertangkap KPK.

Dasco mengatakan, Prabowo menginstruksikan untuk menggunakan informasi lebih lanjut dari KPK.

"Kami sudah melaporkan kepada Ketua Umum kami, dan arahan dari Ketua Umum untuk menunggu perkembangan lebih lanjut informasi dari KPK," kata Dasco dari sebuah video yang diterima Kompas.com, Rabu (25/11/2020).

Untuk itu, Dasco mengatakan, partainya belum bisa mengomentari lebih lanjut terkait ditangkapnya Edhy Prabowo.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. (Dok. KKP)

Baca juga: Politikus PKS Sebut Komisi IV DPR Telah Ingatkan Edhy Prabowo Tak Serampangan

Hal itu karena masih menunggu informasi valid dari KPK.

"Kami dari Partai Gerindra belum bisa berkomentar lebih jauh, kami masih menunggu informasi yang valid dari KPK tentang itu," ujarnya.

Lebih lanjut, terkait dugaan korupsi ekspor benur dalam penangkapan Edhy ini, Dasco juga mengatakan belum bisa memberikan tanggapan sebelum KPK menyampaikan pernyataan resmi.

Namun, ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Edhy Prabowo sebelum Menteri KP itu berangkat ke Amerika Serikat.

"Dua minggu yang lalu atau 12 hari yang lalu, dia cuma bilang pamit saja ke Amerika," ucap Dasco.

Ali Ngabalin

Artikel Tribunnews.com lainnya menuliskan, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengungkap detik-detik Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Edy ditangkap KPK pada Rabu (25/11/2020) dini hari di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Ali menjadi saksi langsung peristiwa penangkapan itu karena ia berada dalam satu pesawat dengan rombongan dengan Edhy yang baru mendarat dari Amerika Serikat.

Menurut Ali, awalnya ia dan Edhy turun bersama dari pesawat.

Setelah tiba di terminal, ia mendengar adanya petugas KPK.

"Kan mereka datang saya ada di situ. Tapi awalnya abang tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan. KPK datang. Yang bilang KPK itu orang-orang di situ. Sudah kan ada dua jalur tuh di terminal III, mereka suruh ‘pak ngabalin disini saja’," katanya, Rabu, seperti diberitakan Tribunnews.com

Baca juga: 5 Fakta Penangkapan Edhy Prabowo: Dipimpin Novel Baswedan, Respons Gerindra

Setelah adanya petugas KPK itu, Ali dan Edy pun berpisah.

Ali berpisah dengan Edy setelah mendapat kode dari petugas KPK.

"Kami pisah tadi di bandara. Kami pisah karena kan tadi kan Bang Ali tanya, mereka kemukakan bahwa ‘Pak Ngabalin di sini saja’. Itu isyarat untuk kita pisah rombongan," ujar dia. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. (Dok. KKP)

Setelah berpisah rombongan, Ngabalin langsung mengurus persyaratan Imigrasi bagi WNI yang baru tiba dari luar negeri.

Termasuk uji usap atau tes SWAB untuk mendeteksi Covid-19. Setelah rampung ia langsung pulang dan kemudian tidur.

"Iya makanya tadi ditelepon-telepon, engga bisa. Iya langsung ke rumah," ujarnya.

Riza Patria Serahkan ke Gerindra

Masih dari Tribunnews.com, politikus Partai Gerindra yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku prihatin atas kabar penangkapan rekan partainya, Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK pada Rabu (25/11) dini hari.

"Tentu kami perihatin," kata Riza menanggapi kabar tersebut, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu.

Ketua DPD Partai Gerindra ini menyebut nanti pihak partai akan menjelaskan secara detail soal perkara yang menyeret Edhy.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani akan menyampaikan penjelasan itu. Riza sendiri enggan mencampuri urusan tersebut.

"Semuanya nanti dari pihak partai ada yang menjelaskan detailnya. Sekjen Pak Muzani yang akan menjelaskan detailnya. Kita tunggu saja ya," ucap dia.

Fahri Hamzah 'Juragan' Lobster

Tribunnews.com mengabarkan, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah memberi respons terkait penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebagaimana diketahui, Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK pada Rabu (25/11/2020) dini hari di Bandara Soekarno Hatta sesaat setelah mendapat dari Amerika Serikat.

Edhy ditangkap KPK diduga karena korupsi terkait ekspor benih lobster.

Penangkapan terhadap menteri asal Partai Gerindra itu menuai respons dari berbagai pihak.

Baca juga: Sebelum Menteri KKP Ditangkap KPK, Dugaan Monopoli Ekspor Benih Lobster Diendus KPPU

Salah satunya dari politikus senior yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah memberikan respons di akun twitternya @Fahrihamzah.

Namun ia hanya menuliskan tagar dukungan untuk KPK.

"#MajuTerusKPK," tulis Fahri.

Di postingan sebelumnya, Fahri menulis ungkapan syukur.

Namun, tidak diketahui apakah postingan itu ditujukan untuk penangkapan KPK.

"ALHAMDULILLAH...," tulis Fahri.

Fahri sendiri selama ini dikenal sebagai tokoh yang getol mendorong perubahan KPK lewat Undang-Undang KPK yang baru, UU No 19 Tahun 2019. 

Kronologi Penangkapan

KPK menangkap Edhy Prabowo dalam giat operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri menerangkan, dalam operasi senyap itu tim KPK menangkap 17 orang, di antaranya Edhy, istri Edhy yang juga anggota Komisi V DPR RI, Iis Edhy Prabowo dan beberapa pejabat di KKP.

"Di samping itu juga beberapa orang pihak swasta. KPK mengamankan sejumlah pihak di beberapa lokasi di antaranya Jakarta dan Depok Jabar termasuk di Bandara Soekarno Hatta sekitar jam 00.30 WIB," kata Ali dalam keterangannya, Rabu (25/11/2020).

Sebagai barang bukti, tim KPK menyita kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi yang melibatkan Edhy Prabowo.

"Turut diamankan sejumlah barang diantaranya kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi dan saat ini masih diinventarisir oleh tim," ungkap Ali.

Ali membeberkan, kasus rasuah yang melibatkan anak buah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu diduga terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster.

"Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 17 orang tersebut selama 1x24 jam. Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," kata Ali.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Maliana, Daryono, Danang/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan