Selasa, 2 September 2025

OTT Menteri KKP

Ekspor Benih Lobster yang Kini Bak Bumerang bagi Edhy Prabowo: Jejak Adik Prabowo hingga Kata Jokowi

Kebijakan pembukaan ekspor benih lobster oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo seakan menjadi bumerang bagi Edhy.

Penulis: Daryono
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Edhy Prabowo kini ditangkap KPK terkait ekspor benih lobster. 

Selain itu, eksportir telah berhasil melaksanakan kegiatan pembudidayaan lobster (Panulirus spp.) di dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) yang ditunjukkan dengan sudah panen secara berkelanjutan; dan telah melepasliarkan Lobster (Panulirus spp.) sebanyak 2 (dua) persen dari hasil Pembudidayaan dan dengan ukuran sesuai hasil panen.

Ketentuan lainnya, benih lobster yang dieksport diperoleh dari Nelayan kecil penangkap Benih Bening Lobster (Puerulus) yang terdaftar dalam kelompok Nelayan di lokasi penangkapan Benih Bening Lobster (Puerulus).

Di luar itu, terdapat sejumlah ketentuan lainnya yang harus dipenuhi oleh eksportir lobster.

Adapun soal harga terendah lobster yang diekspor diatur dalam Pasal 5 ayah 2.

2. Perusahaan Adik Prabowo Turut Menjadi Pengekspor Benih Lobster

Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Sujono Djojohadikusumo saat tiba di Kantor Redaksi Tribun, Palmerah Barat, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018). Adik dari Capres Prabowo Subianto mengadakan kunjungan resmi ke kantor redaksi tribun didampingi oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN). TRIBUNNEWS/ABRAHAMDAVID
Hashim Sujono Djojohadikusumo saat tiba di Kantor Redaksi Tribun, Palmerah Barat, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).  (TRIBUN/ABRAHAM DAVID)

Perusahaan milik adik Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo pernah disorot karena ikut mendapat jatah kuota usaha ekspor benih lobster.

Hal itu tidak dibantah oleh Arief Poyuono yang kala itu menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Arief Poyuono tak membantah, perusahaan Hashim Djojohadikusumo mendapat jatah kuota usaha ekspor benih lobster.

Satu eksportir yang mendapatkan kuota adalah PT Bima Sakti Mutiara di mana sebagian besar sahamnya dimiliki Arsari Group atau milik Hashim.

"Ya kan sudah dijelaskan sama anak Pak Hashim yaitu Saraswati (Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, - red) kalau memang salah satu group usahanya yang sudah lama bergerak di industri seafood itu ikut pula dalam usaha benih ekspor lobster," ujar Arief Poyuono, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/7/2020).

Baca juga: Kakak Kandung Edhy Prabowo: Saya Tahu Betul Bowo, Sejak Kecil Kami Dididik Ayah untuk Tidak Korupsi

Menurutnya, Gerindra tak bisa membantah jika memang perusahaan Hasyim mendapatkan jatah kuota ekspor benih lobster.

Apalagi Saraswati, kata dia, sudah mengakui setelah 34 tahun lamanya Arsari Group berbisnis mutiara kemudian kali ini menekuni usaha lobster.

"Saya rasa kita nggak bisa bantah ya kalau dapat kuota ekspor benih lobster, yang penting mendapatkan kuota ekspornya sesuai aturan yang di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)," ungkapnya.

Selain itu, Arief Poyuono mengatakan perusahaan Hasyim Djojohadikusumo bukanlah perusahaan yang baru didirikan dadakan dalam waktu dekat-dekat ini.

"Yang penting lagi kan perusahaan Hasyim bukan perusahaan dadakan ya. Tapi sudah lama bergerak di bidang industri aqua culture atau budi daya perikanan," kata Arief.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan