Kamis, 28 Agustus 2025

Teroris Bunuh Sekeluarga di Sigi

Legislator Nasdem Tegaskan Tragedi Kemanusiaan di Sigi Tak Boleh Terulang 

Tragedi kemanusiaan di Sigi tidak boleh terulang, pemerintah diminta bertindak tegas mengejar dan menangkap para pelaku pembunuhan. 

Wahyu Aji/Tribunnews.com
Politikus Partai NasDem Eva Yuliana. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Eva Yuliana menyampaikan rasa duka cita terdalam atas peristiwa pembunuhan satu keluarga di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. 

Sebanyak empat jiwa tewas dihabisi oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).

Diduga, para pelaku merupakan anggota Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT)

“Ini tragedi kemanusiaan. Tidak boleh terjadi lagi,” ujar Eva, dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).

Melalui kewenangannya di Komisi III DPR RI, Eva menegaskan akan segera berkoordinasi, meminta Polri dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) untuk menyikapi kasus ini. 

Baca juga: Teror di Sigi, Ahmad Sahroni : Kejadian Mengerikan, Densus 88 dan TNI Harus Turun

Menurutnya, dalam menyikapi kasus ini tidak ada respon lain selain pemerintah mesti bertindak tegas mengejar dan menangkap para pelaku pembunuhan. 

Berdasar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan awal, diduga kelompok pelaku terdiri dari 10 orang. 

Disimpulkan sementara, mereka merupakan sisa-sisa kelompok Santosa yang sekarang tersisa beberapa orang.

Pimpinan mereka saat ini terdeteksi bernama Ali Kalora

“Di samping tugas utama memburu para pelaku saat ini, saya akan mendorong Polri untuk mengevaluasi Satgas Operasi Tinombala. Apa saja kekurangan yang dirasakan selama ini oleh tim di lapangan? dan terutama, bagaimana antisipasi secara menyeluruh agar kejadian keji seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Eva. 

Baca juga: Mengenal Sosok Ali Kalora, Pimpinan MIT yang Diduga Lakukan Teror di Sigi

Sejauh ini, Eva mendapatkan laporan bahwa Mabes Polri melalui Satgas Tinombala telah melakukan pengejaran dengan upaya isolasi sekaligus pengepungan lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian para pelaku. 

Selain itu, sudah ada back-up kurang lebih 100 orang pasukan untuk menambah kekuatan Satgas Tinombala melakukan perburuan.

Tambahan pasukan berasal dari Brimob Polda Sulteng dan TNI. 

Selain berkoordinasi dan meminta Polri, Eva juga meminta BNPT lebih meningkatkan proses pencegahan, deradikalisasi, dan pendeteksian dini sel-sel teroris yang mungkin masih ada. 

Eva menunjuk peningkatan kembali fungsi koordinasi BNPT dengan stakeholder terkait.

Termasuk, forkompimda dan forum pimpinan agama di Kabupaten Sigi dan sekitarnya. 

“Terakhir, secara pribadi saya memohon kepada masyarakat luas untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan penuh kepada pemerintah dalam menyelesaikan kasus kemanusiaan ini. Pemerintah melalui Polri, BNPT, dan fungsi kepemerintahan lainnya pasti bahu membahu dan berjuang keras untuk menuntaskan kasus ini,” ungkap legislator pusat dari Daerah Pemilihan (DP) Jawa Tengah V ini. 

Baca juga: Jusuf Kalla Sampaikan Bela Sungkawa untuk Korban Aksi Teroris di Sigi Sulawesi Tengah

Lebih lanjutnya, Eva berpesan seluruh komponen bangsa saat ini sedang diuji untuk tetap proporsional dan profesional menyikapi tragedi kemanusiaan di Sigi.

Pesan utama kejadian di Sigi adalah teror dan provokasi yang ingin diciptakan oleh para pelaku. 

“Jangan sampai terjadi kapitalisasi dan saling tuding yang terus bergelombang menyikapi persoalan ini. Tanpa sama sekali bermaksud mengecilkan nilai kemanusiaan yang benar-benar telah demikian dilecehkan oleh para pelaku, dan duka terdalam untuk para korban dan keluarga korban, saya memohon agar kita semua tetap tenang. Respon dan kepanikan berlebih hanya akan memuluskan tujuan para pelaku sebenarnya,” pungkasnya. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan