FAKTA Penyerang Polisi yang Diduga Pengikut Rizieq Shihab: Laskar Khusus FPI, Sempat Lepas Tembakan
Berikut fakta-fakta enam orang yang diduga pengikut Rizieq Shihab dan melakukan penyerangan terhadap anggota kepolisian di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Sri Juliati
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur."
"Sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang itu meninggal dunia 6 orang," ungkap dia.
Baca juga: KRONOLOGI 6 Orang Diduga Pengikut Rizieq Shihab Tewas Ditembak, Kendaraan Petugas Dipepet

4 Orang Lainnya Melarikan Diri
Fadil mengatakan, empat diantara penyerang polisi itu diketahui melarikan diri.
"Empat orang lainnya melarikan diri," lanjutnya.
Baca juga: Pasca-Penembakan Pengikut Rizieq Shihab oleh Polisi, Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Terkini HRS
Sementara itu, Ketua DPP FPI, Ahmad Shabri Lubis menjelaskan, ada penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal Habib Rizieq Shihab.
Ia menyebut, ada peristiwa pengadangan, penembakan terhadap rombongan Rizieq Shihab dan keluarga.
"Bahwa semalam IB (Imam Besar) dengan keluarga termasuk cucu yamg masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi."
"Sekali lagi ini pengajian Subuh internal khusus keluarga inti," ucap Shabri Lubis dalam keterangannya, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin.

Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK.
DPP FPI menduga mereka bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan Habib Rizieq Shihab.
Baca juga: Kabareskrim Perintahkan Jajarannya Kejar 4 Simpatisan Rizieq Shihab Terlibat Bentrok Dengan Polri
Para preman OTK yang bertugas dalam operasi tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga Rizieq.
"Hingga saat ini para penghadang berhasil menembak dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi," jelas dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti, Vincentius Jyestha Candraditya, TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim, Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)