Virus Corona
Menko PMK: BPOM Tidak Akan Main-main Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19
Muhadjir meyakini BPOM bakal profesional dalam mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency used Authorization (EuA).
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait vaksin Covid-19 sangat penting.
Muhadjir meyakini BPOM bakal profesional dalam mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency used Authorization (EuA).
"Saya kira BPOM tidak akan main-main. Saya jamin BPOM profesional, jadi tentu tidak main-main sebab menyangkut hidup mati orang," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Kisah Wanita Tenaga Medis 2 Kali Terpapar Covid-19, Sebut Ingin Mengedukasi Lewat TikTok
Muhadjir juga meminta agar BPOM melakukan pemeriksaan ketat terhadap vaksin Covid-19.
Menurutnya, izin dari BPOM sangat diperlukan terutama untuk menjamin keamanan dan efektivitas dari masing-masing jenis vaksin yang akan digunakan.
Baca juga: Tambahan Kasus Harian Covid-19 Capai 1.587, Pemprov DKI Minta Warga Disiplin Jalankan Prokes
"Saya juga pesankan selalu harus betul-betul berpresisi tinggi dan tidak bisa dikurangi," kata Muhadjir.
Berdasarkan Kepmenkes No. 01.07/MENKES/9860/2020, ada 6 (enam) jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia yaitu vaksin dari PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corp (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.
Baca juga: Laboratorium Berjalan untuk Test Covid-19 Milik BPPT Hadir di Yogyakarta
Seperti diketahui, vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia pada Minggu, (6/12/2020). Vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta, diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-300ER, pada pukul 21.30 WIB.
Vaksin yang tiba merupakan buatan perusahaan Farmasi asal China, Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis.