Sabtu, 9 Agustus 2025

Reshuffle Kabinet

Pengamat: Sandiaga Seharusnya Tolak Tawaran Kursi Menparekraf

“Tentu sangat disayangkan, karena  dengan hal ini dapat membuat hilangnya martabat perpolitikan kita," kata pengamat politik Andri W Kusuma.

Editor: Choirul Arifin
FB Sandiaga Salahuddin Uno
Pelantikan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menparekraf di Istana Negara, Rabu (23/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribun, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuknya eks kandidat wakil presiden Sandiaga Uno ke dalam Kabinet Indonesia Maju disayangkan. Semestinya Sandiaga tetap berada di luar pemerintahan dan menolak tawaran menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

“Tentu sangat disayangkan, karena  dengan hal ini dapat membuat hilangnya martabat perpolitikan kita, dan ujungnya saya khawatir masyarakat akan lelah dan bahkan kehilangan kepercayaannya pada sebuah proses politik,” ujar Pengamat Politik Andri W Kusuma, Rabu (23/12/2020).

Menurutnya, apa yang dipertontonkan di publik satu dua hari ini, tentu sangat menyedihkan, dan tidak memberikan kontribusi terhadap sebuah demokrasi yang sedang terus menerus diperjuangkan.

Baca juga: Komisi X DPR Minta Jokowi Jelaskan ke Publik Telah Ganti Wishnutama dengan Sandiaga Uno

“Bahkan, cenderung justru kontradiktif terhadap perkembangan demokrasi itu sendiri,” katanya.

Kata dia, pertarungan politik pada pilpres 2019  yang begitu keras terutama dari segi gagasan saat ini menjadi seperti hanya sebuah cerita dongeng.

Baca juga: Cerita Sandiaga dapat Pesan Bismillah Mas dari Istana, Ternyata Mau Diangkat Jadi Menteri Jokowi

“Patut diingat pemilu itu adalah sebetulnya pertarungan gagasan, dengan demikian gagasan yang diperjuangkan oleh Prabowo Sandi yang bukan saja melibatkan partai pendukungnya akan tetapi juga sebagian masyarakat Indonesia yang sudah berjibaku membantu baik tenaga, pikiran bahkan materi menjadi sia-sia,” katanya.

Tentu, kata dia, masuknya Sandi akan berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat pada sebuah proses politik.

“Masuknya prabowo masih bisa dimengerti karena beliau adalah ketua partai politik, walaupun bagi sebagian pendukungnya tentu sangat kecewa, akan tetapi dengan bergabungnya Sandiaga Uno ke kabinet indonesia maju lebih menyempurnakan kekecewaan tersebut,” katanya.

Andri mengingatkan bahwa proses politik pilpres 2019 beberapa waktu lalu sangatlah melelahkan bahkan sampai menyebabkan terdapat dua pendapat berbeda di masyarakat kita yang sangat tajam.

“Dan residunya pun masih dirasakan bahkan sampai saat ini,” katanya.

”Juga jangan dilupakan Pilpres 2019 beberapa waktu lalu adalah pilpres yang mungkin dapat dikatakan paling banyak menguras energi bangsa ini,” tambahnya.

Menurutnya, bukan saja anggaran yang besar, tetapi juga potensi konflik, dan bahkan banyak petugas pemilihan umum yang meninggal karena kelelahan. Belum lagi demo-demo pada saat penghitungan atau sesudah penghitungan suara pilpres.

“Kalau pada akhirnya seperti ini , saya kira seperti tidak ada gunanya proses demokrasi yang kita bangun dengan energi yang luar biasa ini,” kata dia.

Dia menilai, sebetulnya langkah Sandiaga Uno di luar pemerintahan sudah tepat dan bijak.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan