Fakta-fakta GeNose, Alat Deteksi Covid-19 dengan Hembusan Napas, Tingkat Akurasi Sampai 93%
GeNose, alat deteksi Covid-19 buatan UGM memiliki tingkat akurasi 93 persen, tetapi tak bisa gantikan PCR.
Penulis:
Rica Agustina
Editor:
Tiara Shelavie
Adapun GeNose lebih tepat digunakan sebagai pendamping rapid test antibodi dan rapid test antigen.
Diharapkan GeNose dapat membantu mencegah atau memutus penularan Covid-19 dengan lebih banyak menemukan orang-orang yang positif.
Sejalan dengan Dian, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro memastikan GeNose tidak bisa menggantikan perangkat PCR dalam pengetesan Covid-19.
Bambang mengatakan alat hasil penemuan anak bangsa tersebut digunakan untuk deteksi cepat.
"Jadi tidak bersifat menggantikan diagnosis yang memang hanya bisa dilakukan dengan gold standard PCR. Jadi tidak mungkin alat lain bisa menjadi pengganti," tutur Bambang dalam konferensi pers virtual, Senin (28/12/2020).
Baca juga: Kantongi Izin Edar, GeNose Sudah Bisa Diproduksi Massal untuk Screening Covid-19
Diproduksi Massal
GeNose secara resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan nomor AKD 20401022883.
Ketua Tim Pengembang GeNose, Kuwat Triyana menyebut biaya tes menggunakan GeNose C19 ini bakal lebih murah, yakni kisaran Rp15-25 ribu.
Sementara itu, hingga Minggu (27/12/2020), pada tahap pertama produksi, pihak UGM telah memproduksi 100 unit GeNose.
Meski begitu, 100 alat itu mampu melakukan tes terhadap 12 ribu orang sehari.
"Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan tiga menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama enam jam," ujar Kuwat.
Lebih lanjut, Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan GeNose sudah bisa diproduksi massal.
"Artinya, mulai saat ini GeNose sudah bisa diproduksi massal dan didistribusikan atau dipakai untuk kepentingan masyarakat, terutama tentunya untuk screening Covid-19," ujar Bambang, dalam konferensi pers virtual 'GeNose UGM dan CePAD UnPAD', Senin (28/12/2020) sore.
Adapun pada Februari 2021, kapasitas produksi alat itu ditargetkan telah tersedia sebanyak 5.000 unit.
Baca juga: Mengenal GeNose dan CePAD, Alat Deteksi Covid-19 Buatan Indonesia,Apa Bedanya dengan Rapid dan Swab?
Sudah Dapat Pemesanan dari Perusahaan Singapura