Sabtu, 6 September 2025

Apa Isi Black Box? Komponen Penting yang Jadi Informasi Penyebab Kecelakaan Pesawat

Black box merupakan komponen penting, isi perangkat tersebut menjadi informasi penyebab kecelakaan pesawat.

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Black box merupakan komponen penting, isi perangkat tersebut menjadi informasi penyebab kecelakaan pesawat. 

TRIBUNNEWS.COM - Black box merupakan komponen penting pesawat.

Black box merupakan benda yang paling dicari dalam kecelakaan pesawat.

Melalui black box, dapat diketahui informasi penyebab kecelakaan pesawat.

Lantas, apa isi black box?

Baca juga: Mengenal Fungsi Black Box dalam Penerbangan, Selalu Dicari Saat Terjadi Kecelakaan

Ilustrasi black box.
Ilustrasi black box. (Flickr/ National Transportation Safety Board)

Dikutip dari Kompas.com, tidak seperti namanya, ternyata black box berwarna oranye.

Black box merekam semua data penerbangan, dan perangkat ini tidak bisa dihancurkan.

Dikutip Deutsche Welle, pada dasarnya black box adalah perangkat perekam yang sangat dilindungi dan penting, sama seperti hard disk atau kartu memori.

Black box mencatat semua data penerbangan, selain percakapan di kokpit.

Sebelumnya, rekaman data pesawat dan percakapan di kokpit direkam dengan dua alat yang berbeda.

Namun saat ini, ada perangkat yang dapat melakukan keduanya.

Terlepas dari itu, menurut peraturan, setiap pesawat harus memiliki perangkat yang dapat merekam semua data pesawat dan percakapan di kokpit.

Baca juga: 3 Alat Pinger Finder Diturunkan untuk Lacak Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Penemu Black Box

Dilansir dari natgeotv.com, black box pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan muda Australia bernama Dr. David Warren.

Saat Warren bekerja di Aeronautical Research Laboratory di Melbourne pada pertengahan 1950-an, dia terlibat dalam penyelidikan kecelakaan seputar kecelakaan misterius pesawat komersial bertenaga jet pertama di dunia, Comet.

Menyadari bahwa akan berguna bagi penyelidik jika ada rekaman tentang apa yang terjadi di pesawat sebelum kecelakaan, dia mulai mengerjakan perekam data penerbangan dasar.

Unit demonstrasi pertama diproduksi pada tahun 1957.

Namun pada tahun 1960, setelah kecelakaan pesawat yang tidak dapat dijelaskan di Queensland, Australia menjadi negara pertama di dunia yang mewajibkan Kotak Hitam untuk semua pesawat komersial.

Merekam Suara Kokpit

Tujuan utama dari Cockpit Voice Recorder adalah untuk merekam apa yang dikatakan kru dan memantau setiap suara yang terjadi di dalam kokpit.

Cockpit Voice Recorder juga sangat penting untuk menentukan waktu kejadian, karena berisi informasi seperti komunikasi antara awak dan pengawas darat dan pesawat lain.

Cockpit Voice Recorder biasanya terletak di bagian belakang pesawat.

Baca juga: Tim DVI Sebut Kondisi Jenazah Jadi Tantangan Mengidentifikasi Korban Sriwijaya Air SJ182

Perekam Data Penerbangan

Peralatan ini sangat penting untuk pekerjaan Penyelidik Kecelakaan Udara karena alat ini mencatat berbagai fungsi operasi pesawat sekaligus, seperti waktu, ketinggian, kecepatan udara, dan arah pesawat.

Namun, ini hanyalah fungsi utama perekam.

Faktanya, Perekam Data Penerbangan modern mampu memantau tindakan lain yang tak terhitung jumlahnya yang dilakukan oleh pesawat, seperti pergerakan sayap individu pada sayap, pilot otomatis dan pengukur bahan bakar.

Informasi yang disimpan dalam Perekam Data Penerbangan dari sebuah pesawat yang jatuh sangat berharga bagi penyelidik dalam pencarian mereka untuk menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan tertentu.

Perekam Data Penerbangan dan Cockpit Voice Recorder adalah alat yang sangat berharga bagi Penyelidik Kecelakaan Udara di seluruh dunia dan akan terus memainkan peran utama dalam mencari tahu penyebab kecelakaan penerbangan, serta menawarkan kepada produsen pesawat dan ide-ide besar pemerintah untuk membantu membuat perjalanan udara sebagai seaman mungkin.

Tidak Bisa Dihancurkan dan Mudah Ditemukan

Black box harus tahan banting dan tetap utuh tanpa rusak, meski dihantam berbagai skenario kecelakaan pesawat.

Sebelum digunakan, black box sudah harus lulus serangkaian uji ketahanan.

Mulai dari dapat menahan benturan dinding beton dengan kecepatan 750 kilometer per jam, beban statis 2,25 ton setidaknya selama lima menit, suhu maksimum 1.100 derajat Celsius selama satu jam, dan tekanan air di kedalaman 6.000 meter.

Agar lebih mudah ditemukan di laut, perangkat mengirimkan sinyal saat bersentuhan dengan air asin yang dapat ditangkap dalam radius sekitar dua kilometer (1,2 mil).

Dalam jarak sesingkat itu, lokasi bangkai kapal seharusnya sudah ditentukan untuk menemukan perangkatnya.

(Tribunnews.com/Nadya) (Kompas.com/ Gloria Setyvani Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan