Penanganan Covid
Menag Tegaskan Vaksin Sinovac Halal, Suci, dan Bebas dari Unsur Babi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut menegaskan vaksin Covid-19 Sinovac sudah dinyatakan halal dan suci oleh MUI.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
"Baru saja kami bersama bapak Menteri Agama dan Dirut Garuda meninjau proses unloading vaksin Sinovac yang baru saja tiba di tanah air dengan jumlah 15 juta dosis," ujar Doni, pada kesempatan tersebut.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Aman dan Halal, Menteri Agama: Jangan Ragu Ikut Vaksinasi
Bulk vaksin ini akan diolah oleh PT Bio Farma (Persero) menjadi vaksin siap guna.
Ini untuk menambah jumlah vaksin yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat.
"Tentunya kita harus bersukur, karena untuk tahap 3 ini, pemerintah telah mendatangkan vaksin untuk menambah jumlah vaksin yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat," jelas Doni.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia juga tengah menunggu kedatangan 15 juta dosis bulk vaksin virus corona (Covid-19) 'Sinovac' asal China.
"Dalam waktu dekat diharapkan 15 juta dosis bulk vaksin dari Sinovac," ujar Retno, dalam keterangan pers yang disampaikan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (31/12/2020).
Bulk vaksin ini, kata Retno, nantinya akan dipercayakan kepada perusahaan farmasi pelat merah PT Bio Farma (Persero) untuk pengolahannya, sebelum didistribusikan pada masyarakat.

"Yang kemudian akan dimanufaktur oleh Bio Farma akan juga di tiba di Indonesia," jelas Retno.
Perlu diketahui, bulk vaksin merupakan bahan baku yang akan diolah menjadi vaksin siap guna.
Selain akan mendatangkan bulk vaksin, saat ini Indonesia telah memiliki total 3 juta dosis vaksin yang diimpor dari Sinovac China.
Rinciannya adalah 1,2 juta dosis diimpor pada 6 Desember 2020, dan 1,8 juta dosis tiba pada hari ini, Kamis, 31 Desember 2020.
Terkait proses penyimpanan 1,8 juta vaksin yang baru saja tiba, Bio Farma akan menjadi perusahaan farmasi yang ditunjuk untuk menyimpan vaksin ini dengan standarisasi penyimpanan yang telah disesuaikan dengan standard Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
"Untuk selanjutnya vaksin ini akan dikirim ke Bio Farma Bandung untuk penyimpanan sesuai dengan protokol penyimpanan vaksin secara aman, sesuai dengan standard WHO," kata Retno.