Isu Taliban Kembali Berdengung di KPK, Ini Reaksi Novel Baswedan
Novel Baswedan sebut jika isu Taliban mulai berdengung, tandanya ada kepentingan sejumlah pihak yang terganggu oleh kerja lembaga antirasuah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali diterpa isu Taliban.
Penyidik senior itu mengatakan isu Taliban memang kerap dilontarkan oleh para pendukung koruptor.
"Isu radikal-Taliban sudah sering digunakan oleh para pendukung koruptor. Padahal jelas isu itu tidak benar dan mengada-ngada," kata Novel lewat pesan singkat, Senin (25/1/2021).
Baca juga: KPK Dalami Proses Ikut Serta Perusahaan Rekanan Pengadaan Bansos
Kata Novel, rekan-rekannya di KPK sudah hapal jika isu Taliban mulai berdengung, itu tandanya ada kepentingan sejumlah pihak yang terganggu oleh kerja lembaga antirasuah.
"Kawan-kawan sudah bisa menandai bahwa bila isu itu dihembuskan biasanya ada kepentingan mereka yang terganggu di KPK," katanya
"Dan selama ini memang demikian, bila KPK sedang bekerja benar untuk perangi korupsi, maka mereka (para pendukung koruptor) menyerang menggunakan isu itu," tambah Novel.
Yang menyedihkan, dikatakan Novel, banyak masyarakat yang termakan dengan isu taliban tersebut.
Pihak-pihak yang menyuarakan ada kelompok Taliban di KPK, imbuhnya, menganggap isu itu cukup efektif.
"Tapi setelah sekian lama dan diulang-ulang penggunaan isu itu, rasanya masyarakat semakin paham bahwa upaya menggangu dan menyerang pemberantasan korupsi dilakukan dengan segala cara, termasuk dengan cara membuat fitnah dan narasi-narasi seperti itu," katanya.
Baca juga: KPK Sebut Sejumlah Saksi Kasus Suap Banprov Indramayu Terintimidasi
Dikutip Wartakotalive.com, mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyoroti tentang kembali digulirkannya isu Taliban di KPK.
MAKIN PANAS: Massa Loyalis AHY Berhamburan Diserbu Pendukung KLB Partai Demokrat |
![]() |
---|
KLB yang Digelar Berakhir Ricuh, Demokrat Minta Segera Bubarkan hingga SBY Akan Beri Pernyataan |
![]() |
---|
5 Poin Pernyataan AHY soal KLB Partai Demokrat, Sebut Ilegal hingga Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB, Jhoni Allen: Karena Hati Nurani |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bentrok Massa Pendukung dan Penolak KLB Pecah, Korban Berjatuhan |
![]() |
---|