Gejolak di Partai Demokrat
Jawab Tudingan AHY, Moeldoko: Kudeta Itu Dari Dalam, Masa Dari Luar
Kepala Staf Presiden Moeldoko angkat bicara menjawab tudingan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko angkat bicara menjawab tudingan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebelumnya AHY mengungkap ada orang di lingkaran istana yang terlibat dalam gerakan pengambilalihan partai Demokrat secara paksa atau kudeta.
Bahkan sejumlah kader Demokrat menyebut Moeldoko sebagai orang yang dimaksud AHY tersebut.
Moeldoko mengaku sebenarnya ia tidak ingin terlalu reaktif menjawab tudingan tersebut.
Rencananya, ia akan menjawab tudingan Ketua Umum Demokrat tersebut pada Selasa esok.
Baca juga: Setelah AHY dan Moeldoko Gelar Konferensi Pers, Ini Kata NasDem hingga PKB
"Sebenarnya saya masih diem aja sih menunggu besok atau kapan. Karena saya nggak perlu reaktif dalam hal ini," kata Moeldoko dalam konferensi virtual, Senin (1/2/2021).
Moeldoko mengatakan pengambilalihan partai secara paksa atau kudeta biasanya dilakukan dari dalam partai itu sendiri, bukan dari luar partai.
"Kudeta itu dari dalem, masa kudeta dari luar," kata dia.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan AHY Soal Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Pak Jokowi Tak Tahu, Ini Urusan Saya
Moeldoko tidak masalah dirinya digunjingkan atau dikaitkan dengan isu kudeta partai Demokrat.
Hanya saja ia mengingatkan agar tidak mengaitkan masalah tersebut dengan Presiden Jokowi.
"Jangan sedikit-sedikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi jangan sedikit-sedikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, eggak tahu apa-apa dalam hal ini," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu kemudian menceritakan penyebab dirinya dikaitkan dengan isu kudeta tersebut.
Baca juga: Moeldoko Buka-bukaan Soal Tudingan Dirinya Ingin Kuasai Demokrat: Mungkin Itu Gara-gara Foto
Menurutnya banyak orang yang sebagaian adalah kader Demokrat, datang ke rumahnya.
Mereka yang datang kemudian curhat mengenai kondisi yang terjadi ditubuh partai berlambang mercy tersebut.
Moeldoko mengatakan apabila anak buah tidak boleh main kemana-mana termasuk bertemu dengannya, sebaiknya diborgol saja.
"Kalau anak buahnya tidak boleh pergi kemana-mana ya diborgol saja kali ya, begitu," katanya.
Sebagai tuan rumah yang kedatangan tamu, Moeldoko mengaku hanya mendengar curhatan para tamunya itu.
Baca juga: Moeldoko, Orang Dekat Jokowi yang Disebut Andi Arief Mau Ambil Alih Kepemimpinan Demokrat dari AHY
Sebagai seorang mantan Panglima TNI, ia terbuka kepada siapapun yang ingin bertemu.
"Secara bergelombang mereka datang, berbondong-bondong, ya kita terima, konteksnya apa? ya saya tidak mengerti dari ngobrol-ngobrol itu biasanya diawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian, berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya saya dengerin saja gitu," kata Moeldoko.
Moeldoko menyarankan kepada AHY agar tidak baperan menjadi seorang pemimpin.
Selain itu, tidak mudah terombang-ambing dalam menghadapi setiap persoalan.
"Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus seorang pemimpin yang kuat. jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya," kata dia.