Selasa, 26 Agustus 2025

Fakta 7 Tersangka Terorisme yang Dibawa ke Jakarta, Rencanakan Serang Mako Polri hingga Rampok Toko

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, dari 26 orang ini, 7 di antaranya merupakan tersangka teroris dari Gorontalo.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Irwan Rismawan
Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makassar setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makassar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Tak hanya itu, kelompok ini juga merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar.

"Dari 19 anggota yang tertangkap semua terlibat atau menjadi anggota Front Pembela Islam (FPI) di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar. Tentunya kelompok ini akan ditindaklanjuti oleh Densus 88 untuk menyelesaikan permasalahan aksi terorisme di Indonesia," jelas dia.

Dalam aksinya, kelompok ini memang sempat merencanakan dan terlibat dalam sejumlah aksi terorisme.

Di antaranya kegiatan teroris di dalam maupun di luar negeri.

"Kelompok ini tentunya memiliki rencana kegiatan yang akan menggangu kamtibmas di negeri ini karena kelompok ini mempunyai kemental untuk melakukan kegiatan bom bunuh diri," ungkapnya.

Ada hubungan keluarga

Rusdi mengatakan  kelompok teroris di Makassar yang ditangkap ada yang masih hubungan keluarga.

Baik ayah, istri hingga anak turut ditangkap tim Densus 88 karena terlibat aksi teror.

Sang ayah dan Istrinya bernama Ruli Lian Zeke dan Ulfa Handayani.

Mereka merupakan pelaku pemboman gereja katedral di Zulu Filipina di tahun 2019. Keduanya diketahui memiliki 5 orang anak.

Rusdi bilang, seluruh anaknya ternyata juga diketahui terlibat aksi terorisme.

1 dari 5 anaknya pun turut tertangkap tim Densus 88 di Makassar.

"Ruli Lian Zeke dan Ulfa Handayani memiliki lima anak. Satu anak sekarang ditahan pihak keamanan Filipina karena terlibat aksi terorisme atas nama Cici. Kemudian dua bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, satu masih ada di Suriah, satu tertangkap dari 19 orang di Makassar," jelasnya.

"Kemudian punya menenatu Andi Baso yang terlibat kasus pengeboman gereja Oikemene di Samarinda 2016. Artinya dari kelompok ini adalah terdapat bapak, ibu, anak dan menantu terlibat dalam aksi terorisme," tutupnya.

Tanggapan FPI

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan