Gejolak di Partai Demokrat
Marzuki Alie Sebut Ibas Lebih Berpengalaman dan Kompeten daripada AHY
Marzuki menggunakan perumpamaan dimana ada orang pintar namun tak bisa memanfaatkan kepintarannya itu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kudeta yang menyasar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari tampuk kepemimpinan Partai Demokrat terus mengemuka.
Selain nama dari eksternal seperti Moeldoko, muncul pula selentingan bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas lebih pantas menjadi pemimpin Partai Demokrat.
Terkait hal itu, mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie juga tak menampiknya.
Marzuki menilai pengalaman Ibas lebih banyak daripada sang kakak yakni AHY.
"Memang secara pengalaman Ibas itu pernah jadi sekjen, Ibas pernah ketua fraksi, mungkin dari sisi manajerial partai secara politik dia lebih mampu.
Baca juga: Marzuki Alie Blak-blakan: Hubungan Saya dengan SBY Itu Panas Dingin
Ini pandangan orang mas dan saya pun berpendapat sama," ujar Marzuki, ketika wawancara khusus dengan Tribunnews.com secara daring, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: 5 Nama Politikus yang Diklaim Kubu KLB Demokrat untuk Gantikan AHY, Ada Ibas hingga Ridwan Kamil
"Ibas sempat jadi sekjen, tiga kali (menjadi anggota) DPR. Artinya secara pengalaman Ibas itu jauh lebih pengalaman daripada mas AHY, walaupun dia adiknya mas AHY. Kita bicara dari sisi kompetensi," imbuhnya.
Dalam memimpin partai politik (parpol), tak selamanya orang pintar maupun orang hebat akan sukses. Menurut Marzuki memimpin parpol menggunakan hati, sense dan bergantung pada pengalaman.
Marzuki menggunakan perumpamaan dimana ada orang pintar namun tak bisa memanfaatkan kepintarannya itu.
Gejolak di Partai Demokrat
1. Qodari: Pemenang Drama di Partai Demokrat Adalah Jokowi Bukan AHY |
---|
2. Kubu Moeldoko Sudah Ajukan Gugatan Terkait AD/ART Demokrat ke PN Jakpus |
---|
3. Kubu Moeldoko Minta SBY Bikin Partai Baru, Demokrat: Selalu Memuat Sensasi untuk Mencari Perhatian |
---|
4. Babak Baru Demokrat AHY vs Moeldoko: Saling Desak Minta Maaf ke Jokowi, Bakal Gugat ke PTUN |
---|
5. Demokrat Kubu Moeldoko Akan Gugat ke Pengadilan: Ini Bukan Akhir dari Perjuangan Demokrasi |
---|