PO Bus Blue Star Masih Tunggu Keputusan Final Soal Kegiatan Mudik 2021
Meski belum menentukan langkah apa yang akan diambil, operasional bus ini masih tetap berjalan normal di sejumlah pool
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak pelarangan aktivitas mudik dikhawatirkan oleh sejumlah perusahaan otobus terutama di Pulau Jawa.
Aktivitas ekonomi diperkirakan melemah seperti larangan mudik yang juga diberlakukan tahun lalu.
Terlebih banyak pelaku usaha transportasi yang sangat berharap agar aktivitas mudik diperlonggar karena sebagai momentum mendulang laba.
PT Blue Star Karsa Unggul atau PO Blue Star juga merasa khawatir apabila aturan dari Kementerian Perhubungan menetapkan larangan mudik.
Meski demikian, Blue Star belum menentukan sikap dan masih menunggu aturan final terkait kegiatan mudik Idul Fitri 2021.
"Belum bisa berkomentar. Khawatir nanti aturannya nanti berubah lagi," ujar Nanto, Manager PO Blue Star saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021).
Baca juga: Organda DKI Jakarta Sebut Pemerintah Terlalu Cepat Putuskan Larangan Mudik
Meski belum menentukan langkah apa yang akan diambil, operasional bus ini masih tetap berjalan normal di sejumlah pool.
"Sementara masih berjalan normal, untuk pool pusat di Warung Buncit masih seperti biasa. Sementara di Pondok Pinang dan Cikarang masih melayani rute ke Jawa Tengah, Jogja hingga Jawa Timur," papar Nanto.
Nanto juga mengungkapkan bahwa okupansi penumpang belum sebanyak tahun lalu. Menurut dia peningkatan jumlah penumpang diprediksi apabila mudik diperbolehkan pemerintah.
Baca juga: Mudik Dilarang, Polri Tetap Bakal Gelar Operasi Ketupat Tahun Ini
"Menurut laporan Blue Star belum ada peningkatan signifikan. Cuma ya saat ini memang berangsur normal, perkiraannya kalau mudik boleh otomatis berdampak bagus di bisnis kami. Makanya masih kami tunggu sampai keputusan mudik ini final," imbuh Nanto.
Hal serupa juga dirasakan seorang agen bus AKAP di Ciputat bernama Aris. Ia merupakan agen yang menjual tiket dari PO Bus Haryanto, Pahala Kencana, Rosalia Indah, dan Sinar Jaya Utama.
Menurutnya masyarakat sudah terlalu jenuh ditambah rindu untuk berlebaran di kampung halaman.
Ia berujar meski sedang dalam pandemi, justru pemerintah tinggal mengetatkan aturan protokol kesehatan di setiap Agun Bus AKAP.
Baca juga: Mudik Lebaran Dilarang Lagi, Bos Garuda Indonesia Sebut Masih Tunggu Aturan Pelaksanaannya
"Saya cuma kasihan dengan penumpang. Penjualan tiket kita padahal sudah mulai berangsur normal lagi sejak 3 bulan terakhir, loh kok malah mudik dilarang.
Kita dari PO sudah jalanin prokes sesuai aturan pemerintah padahal," ujar Aris saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (26/3/2021).
Aris menambahkan, sejumlah agen sudah bisa beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan.
Agen tempat Aris bekerja pun sudah melayani pemesanan tiket melalui online dan WhatsApp.
Aris juga berkelakar, jika pemerintah tegas melarang mudik, sejumlah agen lainnya mempunyai jurus jitu untuk tetap membolehkan perjalanan saat lebaran.
"Agen dan PO sudah sama-sama paham situasi pandemi, makanya penumpang sekarang wajib bermasker, tempat duduk juga disilang-silang.
Jual tiket pun pake online juga, terus kenapa dilarang mudik?," imbuh Aris dengan nada terheran.
"Kalau memang aturannya sudah turun dari Dishub setempat, ya kita para agen dan PO tinggal bilang saja kalau kita jual tiket pulang kampung, bukan tiket mudik," tambah Aris seraya menyindir aturan larangan mudik.