Gejolak di Partai Demokrat
Tanggapi Moeldoko, AHY Geram Ideologi Partai Demokrat Dipertanyakan: Fitnah dan Tuduhan yang Keji!
Ketum Demokrat AHY buka suara soal tudingan kubu Moeldoko yang menyebut tarikan ideologis di tubuh Demokrat.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Tiara Shelavie
"Apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko? Apakah ideologi yang sifatnya memecah belah, melalui fitnah keji, yang tidak bertanggung jawab? Tolong dijawab!" tegas AHY.
Moeldoko Sebut Partai Demokrat Perlu Diselamatkan
Sebelumnya diberitakan, Moeldoko kembali muncul ke publik setelah terpilih menjadi Ketum Demokrat melalui KLB di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada (5/3/2021) lalu.
Melalui video yang diunggah di Instagram pribadi-nya, @dr_moeldoko, Moeldoko mengungkap alasan menerima ajakan menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB itu.
Ia menuturkan, kesediaannya menjadi Ketum Demokrat versi KLB merupakan upaya menyelamatkan partai dan bangsa.
Baca juga: Moeldoko: Saya Ini Orang yang Didaulat Untuk Memimpin Demokrat
Baca juga: Moeldoko Mengaku Khilaf Tak Beri Tahu Istri Saat Terima Tawaran Jadi Ketua Umum Demokrat
"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024."
"Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045."
"Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa dan negara," kata Moeldoko, Minggu (28/3/2021).
Dalam video berdurasi lebih dari dua menit itu, Moeldoko menegaskan dirinya sudah didaulat sebagai ketua umum Partai Demokrat.
"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi."
"Arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat."
"Untuk itu, semua berujung kepada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat," kata Moeldoko.
Baca juga: Demokrat Kubu Moeldoko Bantah KLB Sebagai Ajang Balas Dendam Anas Dikudeta SBY
Baca juga: Rebut Partai Demokrat Lewat KLB, Effendi Simbolon Sindir Moeldoko ’Bapak Naturalisasi’
Dalam video itu, Moeldoko juga mengaku tak perlu meminta izin kepada Presiden Joko Widodo mengenai keputusannya menerima tawaran sebagai ketua umum Partai Demokrat.
Sebab, keputusan ini murni merupakan keputusan pribadinya.
Moeldoko pun menegaskan untuk tidak membawa Presiden Jokowi dalam hal ini karena tidak ingin membebaninya.
"Untuk itu, jangan bawa-bawa presiden dalam persoalan ini," pungkas Moeldoko.
(Tribunnews.com/Maliana)
Berita seputar Partai Demokrat lainnya