Rabu, 27 Agustus 2025

Bom di Makassar

Ketua PBNU Berikan Strategi Berantas Terorisme, Sebut Ajaran Wahabi dan Salafi Jadi Pintu Masuknya

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatlul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj menyampaikan sebuah strategi jika ingin memberantas terorisme di Indonesia.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj memberikan keterangan saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (2/3/2021). (Tribunnews/Irwan Rismawan) 

PBNU Ajak Pemuka Agama Kampanyekan Lawan Radikalisme

Diwartakan Tribunnews.com, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatlul Ulama Helmy Faishal Zaini mengajak para pemuka agama untuk proaktif dalam mengampanyekan gerakan melawan ektremisme dan radikalisme.

Pernyataan Helmy Faishal Zaini tersebut merespon persitiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Selawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

"Mengajak segenap pemuka agama untuk proaktif dalam mengampanyekan gerakan melawan ektremisme dan radikalisme."

"Tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan menyejukkan," kata Helmy Faishal Zaini dalam pesan tertulis yang diterima Tribunnews.com.

Tangkapan layar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Helmy Faishal Zaini saat mengisi Webinar Nasional UIN Malang, Kamis (11/6/2020)
Tangkapan layar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Helmy Faishal Zaini saat mengisi Webinar Nasional UIN Malang, Kamis (11/6/2020) (Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami)

Baca juga: KSP Minta Hentikan Pembentukan Opini Konspirasi Terkait Aksi Terorisme di Makassar

Baca juga: Rumah Terduga Teroris di Condet Digeledah Polisi, Ketua RW Lihat Ada Kartu Keanggotaan FPI

Selain itu, Helmy juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Apalagi terhadap informasi yang beredar dan masih belum bisa dipastikan kebenarannya.

Hal itu dilakukan agar nantinya tidak memperkeruh suasana.

"Mengimbau kepada masyarakat dan segenap warga untuk tetap tenang dan tidak teprovokasi sehingga melakukan hal-hal yang justru dapat memperkeruh suasana. Kita serahkan proses pengusutan sepenuhnya kepada aparat keamanan," katanya.

Baca juga: Polri Sebut Dua Tersangka Teroris Bom Makassar Berbaiat Kepada Kelompok JAD di Markas FPI

Baca juga: Densus 88 Masih Dalami Keterkaitan 4 Terduga Teroris di Jakarta-Bekasi dengan FPI dan Bom Makassar

Kekerasan Tak Diajarkan di Agama Apapun

Helmy Faishal Zaini mengecam peristiwa pengeboman yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.

Menurutnya segala bentuk tidak kekerasan karena adanya perbedaan tidak diajarkan dalam agama apapun.

"Mengecam segala bentuk dan tindak kekerasan, termasuk di dalamnya adalah perilaku menyerang pihak-pihak yang dianggap memiliki perbedaan. Kekerasan bukanlah ajaran dari suatu agama apapun," katanya.

Baca juga: Selain 5 Bom Aktif, Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Simpan 1,5 Kg TATP dan Bahan Lain

Baca juga: Kebodohan Dalam Baragama adalah Akar Kejahatan Teroris!

Ia mengatakan setiap agama mengajarkan kepada pemeluknya cinta kasih antar sesama.

Terlebih Islam menganjurkan nilai-nilai toleransi dalam beragama dan menebarkan perdamaian.

Karenanya, ia mendesak pemerintah Indonesia dan aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas terjadinya peristiwa tersebut dan menangkap pelaku kekerasan yang terlibat.

"Kami percaya aparat akan bekerja secara maksimal dan profesional," katanya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)

Baca berita lain terkait Bom di Makassar lainnya.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan