Airlangga Hartarto: Kader Golkar Harus Jadi Katalisator Perubahan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap seluruh kader-kader Partai Golkar menjadi katalisator perubahan di era teknologi saat ini.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Hendra Gunawan
Menurut Amali jumlah itu sangat potensial untuk membangun Indonesia. Kementerian yang dipimpinnya terus berupaya untuk mengembangkan potensi pemuda.
“Kalau tidak dimanfaatkan bisa jadi mudharat buat kita. Kita terus lakukan upaya pengembangan pemuda," ujar Amali.
Amali menyebut ada tiga tantangan pemuda saat ini. Pertama, perubahan teknologi dan lingkungan; kedua, pemuda harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada; dan ketiga, pemuda harus memahami situasi politik dalam negeri.
Selain itu, Amali juga berpesan agar kader-kader Golkar juga memahami kondisi geopolitik atau politik internasional.
“Anda harus tahu kondisi politik global, jangan tahu urusan kecamatan saja”, lanjutnya.
Sementara Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya menyampaikan bahwa jumlah pemilih usia muda cukup tinggi. Karenanya, Partai Golkar harus mengakomodasi dan mengagregasi kepentingan anak-anak muda.
“Partai harus mengakomodasi anak muda. Kalau tidak diakomodasi, partai akan rugi sendiri," jelas Burhanuddin.
Saat ditanya mengenai banyaknya praktik politik uang, Burhanuddin tidak menampik hal itu. Tetapi, ia berpesan kepada kader-kader Golkar bahwa yang terpenting dalam politik adalah kesungguhan bekerja.
“Ujung-ujungnya kerja politik lebih penting ketimbang uang," ungkap Burhanuddin.
Sementara itu, Ketua Golkar Institute Ace Hasan Syadzily menyampaikan bahwa program pendidikan khusus ini memang bersifat terbatas 40 orang dan melalui proses seleksi yang ketat.
“Acara ini diikuti 40 orang dari hasil seleksi yang sangat ketat. Ini ada yang wakil wali kota, ada anggota DPRD dan lain-lain," kata Ace.
“Kami sengaja mengambil tema ini karena akibat dari perubahan lingkungan, sehingga pendekatan kita mengisi pembangunan kita ke depan tentu harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan besar tersebut. Terutama akibat dari disrupsi teknologi," pungkas Ace.