Senin, 25 Agustus 2025

Mahfud MD Sarankan KPK Ikut Sistem Database Penanganan Perkara Terpadu Berbasis Sistem Informasi

Mahfud MD menyarankan KPK bekerjasama ikut dalam Sistem Database Penanganan Perkara Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPTI).

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Rusman
Menkopolhukam, Mahfud MD memberikan keterangan pers terkait pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Amien Rais dan sejumlah perwakilan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). Menurut Mahfud MD, kedatangan Amien Rais beserta KH Abdullah Hehamahua, KH Muhyiddin Junaidi, Marwan Batubara, Firdaus Syam, Ahmad Wirawan Adnan, Mursalim, dan Ansufri Id Sambo guna membahas laporan Komnas HAM terkait peristiwa tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Cikampek beberapa waktu lalu. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Rusman 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamamam Mahfud MD menyarankan KPK bekerjasama ikut dalam Sistem Database Penanganan Perkara Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPTI).

Sistem tersebut, kata dia, selama ini sudah dijalankan pemerintah terutama Kejaksaan, Kepolisian, dan Mahkamah Agung.

Mahfud mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan guna mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan kongkalikong penanganan perkara.   

Baca juga: Mahfud MD Minta KPK dan Masyarakat Awasi Kerja Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI

Mahfud mengapresiasi upaya pencegahan, penyuluhan hukum, dan bimbingan teknis dalam pengelolaan anggaran yang dilakukan KPK.

“Pencegahan dan penindakan menjadi satu kesatuan amanat UU yang harus dilakukan KPK. Dan Saya terkesan tahun kemarin laporan tahunan KPK, yang berhasil menyelamatkan aset dan kekayaan negara dari korupsi  sebesar lebih dari 570 trilun,” kata Mahfud dalam keterangan Tim Humas Kemenko Polhukam pada Rabu (14/4/2021). 

Terkait Stranas Pencegahan Korupsi, kata Mahfud, KPK perlu melihat SPPTI yang saat ini sudah tergabung lebih dari 212 Kabupaten Kota dalam database penanganan perkara ini.

Baca juga: Ganjar Pranowo Ungkap Dampak Positif Pendampingan KPK Bagi UKM di Jawa Tengah

Meski saat ini baru menangani tindak pidana umum, kata dia, namun jaringan tersebut dirancang agar dapat menangani juga perkara korupsi, narkoba, kejahatan anak, dan lainnya. 

“Saya berpikir kerjasama SPPTI ini agar masyarakat tahu sudah sampai mana perkara, sehingga juga supervisi KPK jadi lebih mudah. KPK punya wewenang mensupervisi perkara yang tidak lancar di Kejaksaan dan Kepolisian, KPK lebih lancar jika bergabung,” kata Mahfud.  

Baca juga: Cara Unik Ganjar Pranowo Cegah Korupsi, Ajak KPK Duduk Bersama Bila Pembahasan Anggaran Buntu

Mahfud juga mengingatkan semangat pembentukan KPK di masa lalu adalah semangat menumpas korupsi.

“Adalah tugas sejarah sejak memasuki era refromasi, negeri ini punya semangat menumpas korupsi, sehingga dengan semangat itulah KPK dibentuk," kata Mahfud.
 

--

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan