Rabu, 20 Agustus 2025

Reshuffle Kabinet

Isu Reshuffle Kabinet Digelar Rabu Besok, Ali Ngabalin: Tidak Ada yang Mustahil

Beredar isu Reshuffle Kabinet akan digelar pada Rabu (21/3/2021) esok, ini kata Ali Ngabalin.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
Kolase Kompas.com dan Humas Setkab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin. Beredar isu Reshuffle Kabinet akan digelar pada Rabu (21/3/2021) esok, Ali Ngabalin sebut tak ada yang mustahil. 

TRIBUNNEWS.COM - Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kembali buka suara mengenai isu diselenggarakannya reshuffle kabinet pada Rabu (21/3/2021) besok.

Menurut Ngabalin, tidak ada yang mustahil bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil keputusan.

Terlebih, sosok Presiden Jokowi yang selama ini ia kenal tidak pernah menunda waktu.

Baca juga: Daftar Menteri yang Tak Mungkin Di-reshuffle, Ada Ketum Parpol dan Menteri di Bidang Infrastuktur

"Tidak ada yang mustahil. Karena saya berkali-kali mengatakan karakter kepemimpinan yang ada pada Bapak Presiden Jokowi itu beliau tidak pernah menunda waktu," kata Ngabalin, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (20/4/2021).

Ngabalin juga menyebut, Presiden Jokowi selalu cepat dan tepat untuk menyampaikan keputusan kepada publik, tak terkecuali tentang reshuffle kabinet ini.

"Selalu cepat mengambil keputusan dan insyaallah selalu tepat dalam membuat keputusan kepada publik," ungkap Ngabalin.

Di sisi lain, Ngabalin mengatakan, proses penataan kembali kelembagaan dari hasil penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek rupanya membutuhkan waktu.

Untuk itu, ia mengakui prediksinya soal gelaran reshuffle kabinet pada pekan lalu, meleset.

"Pekan-pekan lalu, saya memang bilang dalam waktu dekat dalam pekan-pekan ini."

"Saya meyakini pekan kemarin, tapi ternyata tidak cukup," ungkapnya.

Seperti diketahui, reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang sebelumnya digelar dalam waktu dekat rupanya belum juga diumumkan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin. (Kolase Kompas.com dan Humas Setkab)

Sontak, kemunduran pengumuman reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi pun membuat tanda tanya.

Disamping itu, nama-nama yang digadang-gadang menempati beberapa pos kementerian pun semakin mencuat.

Dari berbagai inisial yang disebut oleh para pengamat hingga kabar adanya partai oposisi yang bakal dirangkul oleh Jokowi.

Dengan demikian, Ngabalin pun menyampaikan, kemunduran pengumuman menandakan reshuffle kabinet memang sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden.

Baca juga: Jika Menteri Berinisial M Tidak Jadi Direshuffle, Kredibilitas PKB Dinilai Patut Dipertanyakan

Nama-nama Calon Menteri Bersaing Ketat

Sebelumnya, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, nama-nama calon yang diprediksi menempati posisi sebagai menteri bersaing dengan ketat.

Terlebih, jika yang direshuffle hanya dua pos kementerian.

Baca juga: Santer Isu Jokowi akan Reshuffle Kabinet pada 21 April, Enam Menteri Ini Disebut-sebut Bakal Diganti

Yakni penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek menjadi Kemendikbudristek, dan pembentukan Kementerian Investasi.

Untuk itu, Adi menilai, sampai saat ini pengumuman kapan dilaksanakannya reshuffle kabinet belum dipastikan.

"Jika yang direshuffle hanya dua menteri, nah soal posisi dua menteri ini yang menurut saya keras betul."

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

"Kenapa misalnya sampai saat ini belum ada pengumuman karena begitu banyak orang berkepentingan dalam kementerian ini," kata Adi, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (20/4/2021).

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini mengatakan, masyarakat akan mudah mempercayai nama-nama calon yang diisukan menjadi menteri.

Baca juga: TGB Zainul Majdi dan Yusril Ihza Mahendra dalam pusaran Reshuffle Kabinet

Sebab, nama-nama tersebut disampaikan langsung oleh para elite politik yang dekat dengan pemerintah.

Termasuk, pernyataan Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mereshuffle menteri berinisial M.

"Nama-nama lain yang disebut misalnya ada enam, inisial M, dan lain-lain itu tentu kita percaya."

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama usai mengenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama usai mengenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Karena yang ngomong adalah orang yang dekat dengan kekuasaan politik," ungkap Adi.

Menurutnya, jika nama menteri berinisial M tidak jadi direshuffle, maka kredibilitas PKB patut dipertanyakan.

Sebab, ia menilai selama ini statement-statement dari PKB selalu terukur.

Baca juga: Isu Reshuffle, Inikah 6 Menteri yang Bakal Diganti oleh Jokowi?

Baca juga: 3 Catatan Penting Terkait Rencana Reshuffle Kabinet

"PKB itu adalah partai koalisi pemerintah, statement-statementnya juga selama ini terukur."

"Kalau elite PKB yang ngomog inisial M kemungkinan direshuffle itu nggak terjadi, tentu dia bohong."

"Dia membawa kredibilitasnya layak dipertanyakan," kata Adi.

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita lain terkait Reshuffle Kabinet

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan