Hari Raya Waisak
Hari Raya Waisak 2565 BE Jatuh Pada 26 Mei 2021, Berikut Panduan Pelaksanaan dan Kumpulan Ucapannya
Hari raya waisak 2565 BE jatuh pada 26 Mei 2021 mendatang, berikut kumpulan ucapan dan panduan pelaksanaannya selama masa pandemi.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Arif Fajar Nasucha
Tujuan pelepasan lentera atau lampion dilakukan agar doa umat Buddha dapat segera terkabul.
Baca juga: Wihara Dharma Bhakti Glodok Dikunci, Tidak Ada Perayaan Waisak di Tengah Pandemi Covid-19
Kembali dikutip dari pop.grid.id, untuk menyambut Hari raya Waisak, umat Buddha biasanya akan melakukan tradisi-tradisi berikut:
1. Memperbanyak aktivitas merenung dan berdoa
2. Mengenakan busana putih
3. Meyalakan lampu minyak atau lilin
4. Menerapkan sila kelima pancasila, yaitu melakukan keadilan sosial bagi seluruh manusia.
5. Melakukan meditasi
6. Mengonsumsi sayur-sayuran dan menghindari protein hewani
Baca juga: Kemenag Terbitkan Panduan Perayaan Hari Raya Waisak 2021 saat Pandemi Covid-19, Ini Isinya
Sementara karena Hari Raya Waisak masih terjadi dalam suasana pandemi, Kementerian Agama telah meneribitkan panduan Puja Bhakti dan Dharmasanti Waisak saat Pandemi.
Dikutip dari kemenag.go.id, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah merilis Surat Edaran No SE 11 tahun 2021, yang berisi tentang panduan Puja Bhakti/Sembahyang & Dharmasanti Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis Saat Pandemi Covid.
“Panduan diterbitkan dalam rangka memberikan rasa aman kepada umat Buddha dalam penyelenggaraan Puja Bhakti/Sembahyang dan Dharmasanti Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis/2021,” ucap Gus Menag di Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Berikut ketentuan panduan penyelenggaraan Puja Bhakti dan Dharmasanti Waisak saat Pandemi:
1. Kegiatan sosial seperti Karya Bakti di Taman Makam Pahlawan dan Bakti Sosial menyambut Hari RayaTri Suci Waisak dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pastikan semua peserta yang mengikuti kegiatan sosial dalam kondisi sehat;
b. Seluruh peserta wajib mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, memberikan salam dengan Anjali (mengatupkan kedua belah tangan di depan dada) dan melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat;