Bursa Capres
Jokowi Akui Diberondong Pertanyaan oleh Relawan soal Pilpres 2024
Jokowi meminta para relawan pendukungnya tersebut untuk bersabar dalam menyikapi Pilpres 2024.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belakangan ini kerap ditanya oleh relawan pendukungnya mengenai Pemilu Presiden 2024.
Para pendukung menanyakan sikap Jokowi dan para relawan di Pilpres nanti.
Hal itu dikatakan Jokowi saat membuka rapat pimpinan nasional simpul relawan Seknas Jokowi dengan tema "Konsolidasi Organisasi Menuju Transformasi Visi Baru Seknas Jokowi" dalam video yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (12/6/2021).
"Beberapa minggu terakhir ini saya banyak ditanya oleh relawan. Oleh relawan Jokowi di mana-mana, mereka bertanya kepada saya 'Pak apa arahan bapak kepada kami menghadapi Pilpres 2004'. Kemudian bertanya lagi 'apa yang harus kita lakukan'. Pertanyaan berikutnya 'masa kita diam saja Pak'," ujar Jokowi menirukan pertanyaan relawan.
Baca juga: Anies Baswedan Bertemu Ridwan Kamil, Pengamat: Bisa Jadi Penjajakan Maju Bersama di Pilpres 2024
Jokowi meminta para relawan pendukungnya tersebut untuk bersabar dalam menyikapi Pilpres 2024.
Jokowi meminta para relawan untuk mengamati dan mempelajari peta politik terlebih dahulu.
"Ojo kesusu. Mari kita pelajari bersama-sama konstelasi politik, kita pelajari bersama-sama peta politiknya, dengan baik," katanya.
Presiden mengatakan masih banyak waktu untuk mempelajari peta dan konstelasi politik tersebut sebelum Pemilu digelar.
Dengan mempelajari peta politik diharapkan keputusan yang diambil matang.
"Saya melihat masih ada waktu yang cukup untuk melakukan itu semuanya," pungkas Jokowi.
Tiba saatnya nanti
Jokowi juga mengatakan bahwa dirinya akan berbicara mengenai Pilpres 2024.
Pada waktunya nanti, ia akan bersikap mengenai arah dukungan politik pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Nanti pada saatnya saya akan berbicara," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengaku akan mengarahkan sikap relawan relawan pendukungnya pada Pemilu mendatang.
Relawan pendukungnya saat ini, sudah ada yang dirayu untuk mendukung salah satu kandidat yang digadang-gadang akan maju pada Pemilu Presiden mendatang.
"Saya akan menyampaikan kemana kapal besar relawan Jokowi ini, akan kemudinya kita arahkan," katanya.
Baca juga: Jokowi Bilang Relawan Pendukungnya Mulai Dirayu-rayu oleh Para Kandidat Capres 2024
Jokowi meminta relawan pendukungnya untuk bersabar.
Ia mengajak para pendukungnya tersebut untuk mencermati peta dan konstelasi politik terlebih dahulu.
"Jangan tergesa-gesa. Ojo kesusu," katanya.
Untuk saat ini Jokowi meminta relawannya untuk fokus membantu pemerintah dalam mengatasi Pandemi Covid-19 yang menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi.
Jokowi juga mengajak para pendukungnya untuk ikut mengawal agenda-agenda strategis nasional pemerintah yang akan menjadi legacy untuk diberikan kepada masyarakat, bangsa dan negara.
"Kesehatan dan keselamatan rakyat harus yang paling diutamakan dan Indonesia harus tangguh menghadapi Pandemi. Tapi kita juga ingin kehidupan ekonomi bisa segera tumbuh," pungkasnya.
Relawannya mulai dirayu
Jokowi juga mengatakan bahwa relawan pendukungnya di Pemilu Presiden 2014 dan 2019 lalu sudah dirayu dan ditarik-tarik untuk mendukung sejumlah calon yang digadang-gadang akan maju dalam Pemilu Presiden 2024.
"Sekarang saja sudah ada relawan Jokowi yang ditarik-tarik untuk mendukung si A, sudah ada yang dirayu-rayu untuk mendukung si B, dan dirangkul oleh si C," kata Jokowi.
Meskipun demikian kata Presiden, masih banyak relawan pendukungnya yang masih menungggu arahan untuk bersikap pada Pemilu Presiden mendatang.
Jokowi mengaku paham dengan kondisi tersebut.
Relawan pendukungnya di Pilpres 2014 dan 2019 sangatlah seksi sehingga banyak calon yang meminta untuk dukungan.
Karena, harus diakui para relawan tersebut telah berhasil mengantarkannya duduk di kursi RI 1 selama 2 periode.
"Saya tahu relawan Jokowi termasuk Seknas Jokowi ini seksi, seksi. Pasti akan ditarik-tarik kesana-kemari oleh para calon yang ingin maju pada pemilihan presiden 2024. Akan menjadi rebutan banyak pihak untuk didekati," katanya.