Jumat, 22 Agustus 2025

Prabowo Subianto Jadi Presiden Jika Pilpres Digelar Hari Ini Berdasar Hasil Survei SMRC Mei 2021

Tingkat kesukaan responden terhadap Anies Baswedan sebesar 75 persen dari 83 persen responden yang menyatakan tahu sosok Gubernur DKI Jakarta itu.

Editor: Choirul Arifin
Tangkap Layar YouTube Deddy Corbuzier
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampil di podcast Deddy Corbuzier yang diunggah di channel Deddy Corbuzier, Minggu (13/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih memiliki elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden (capres) 2024. Hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Mei 2021 menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo sebagai capres masih berada di posisi teratas di angka 21,5 persen.

Bahkan, jika pemilihan presiden dilakukan hari ini, kata SMRC, Prabowo akan terpilih menjadi presiden.

Manager Program SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, Prabowo memenangi pertarungan berdasarkan kecenderungan pemilih pada nama-nama yang beredar selama ini untuk menjadi presiden.

"Yang pertama kami ajukan pertanyaan semi terbuka, kami ajukan daftar nama 42 orang. Lalu kita buka peluang bagi responden untuk nama di luar itu dan kita menemukan Prabowo di urutan pertama dengan perolehan suara 21,5 persen," ujar Saidiman dalam konferensi pers, Minggu (13/6/2021).

Di urutan kedua ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 12,6 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 5,5 persen.

Kemudian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4,4 persen, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 4,3 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen.

Baca juga: Prabowo Ungkap Mengapa Dirinya Jarang Bicara di Media saat Jabat Menhan

Lalu, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini 2,9 persen dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 2,4 persen.  "Di antara ketua partai Prabowo unggul jauh untuk sementara ini," ujarnya.

Dari pertanyaan semi terbuka, SMRC kemudian melakukan simulasi tertutup dengan membuat daftar 15 nama.

Baca juga: Politisi PDIP: Tantangan Pak Prabowo Cari Cawapres yang Bisa Dongkrak Elektabilitasnya 

"Pada simulasi tertutup 15 nama, siapa yang akan dipilih responden jika pemilihan dilakukan sekarang? Prabowo di urutan pertama," kata Saidiman.

Baca juga: Suara Arus Bawah PDIP di Babel Usulkan Puan Jadi Capres 2024, Begini Tanggapan Pengamat

Prabowo memperoleh 24,4 persen suara responden. Disusul Ganjar 15,7 persen; Anies Baswedan 14,3 persen; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 7,9 persen; dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,3 persen.

Baca juga: Anies Bertemu Ridwan Kamil di Sumedang, Pengamat: Keduanya Sulit Berpasangan di Pilpres 2024

Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen; Menteri Sosial Tri Rismaharini 4,1 persen. Sisanya, berada di bawah 2 persen.

SMRC juga melakukan simulasi delapan nama. Prabowo lagi-lagi masih moncer dengan perolehan 26 persen responden; Ganjar 16,3 persen; Anies 15,7 persen; dan Sandiaga 8,3 persen.

Lalu, Ridwan Kamil 5,6 persen; Tri Rismaharini 5,4 persen; AHY 4,7 persen, dan Ketua DPR Puan Maharani 1,6 persen.

Prabowo, Ganjar, dan Anies masih jadi favorit responden pada simulasi tiga nama calon presiden (capres). Prabowo mendapat dukungan terbanyak 34,1 persen.

"Disusul Ganjar Prabowo 25,5 persen dan Anies Baswedan 23,5 persen. Yang belum tahu 16,9 persen," ucap Saidiman.

Selain masuk tiga besar daftar capres dengan elektabilitas tertinggi, Prabowo dan Anies juga menjadi dua tokoh paling dikenal publik.

Sebanyak 98 persen responden menyatakan tahu Prabowo, sedangkan 83 persen menyatakan tahu Anies Baswedan.

"Prabowo dikenal oleh hampir semua pemilih, tapi kurang diikuti sikap suka pemilih. Anies juga sudah dikenal luas oleh pemilih, tapi yang suka Anies lebih rendah," kata Saidiman.

Dari 98 persen yang tahu Prabowo, hanya 78 persen responden yang menyatakan suka pada sosok Menteri Pertahanan tersebut.

Tingkat kesukaan responden terhadap Anies Baswedan sebesar 75 persen dari 83 persen responden yang menyatakan tahu sosok Gubernur DKI Jakarta itu.

Berikutnya, lanjut Saidiman, Sandiaga Uno sudah dikenal luas pemilih (83 persen) dan cenderung lebih disukai pemilih (85 persen).

Sebaliknya, ada nama-nama yang tingkat popularitasnya jauh lebih rendah tapi tingkat kedisukaannya (likeability) jauh lebih tinggi.

Mereka ialah Khofifah Indar Parawansa (tahu 48 persen, suka 81 persen), Tri Rismaharini (54 persen, tahu 65 persen), Ganjar Pranowo (tahu 57 persen, suka 84 persen), dan Ridwan Kamil (tahu 65 persen, suka 85 persen).

"Karena untuk dipilih seorang yang dikenal harus disukai maka untuk sementara yang paling kompetitif untuk dikampanyekan adalah Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Khofifah," kata Saidiman.

Saidiman mengatakan, tingkat kedikenalan mereka potensial menaikkan elektabilitas. Apalagi, tingkat resistensi terhadap mereka relatif lebih kecil dibanding nama-nama lain.

"Nama-nama itu kalau disosialisasikan secara intensif kemungkinan akan mendapat elektabilitas lebih baik daripada nama-nama lain," ujar Saidiman.

Jika memotret tingkat elektabilitas para tokoh tersebut sebagai calon presiden, di mana dari sejumlah simulasi nama Prabowo bertengger di posisi teratas dengan elektabilitas minimal 20 persen, diikuti Ganjar, Anies, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil, SMRC lantas membandingkan pola ini dengan kondisi tahun 2011, atau tiga tahun menjelang Pemilu 2014.

Tanpa adanya inkumben ketika itu, kata Saidiman, tidak ada nama kandidat yang benar-benar dominan elektabilitasnya ketimbang nama-nama lawannya.

"Apakah 2024 pola yang sama akan terjadi seperti 2014? Analisis hubungan "tahu" dan elektabilitas sebagian menjawab pertanyaan tersebut," kata Saidiman.

Survei SMRC sendiri dilakukan dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 21-28 Mei 2021. Survei dilakukan dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Survei SMRC ini disebut melibatkan 1.220 responden. Populasi survei tersebut adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang berusia 17 tahun atau lebih.

Sebanyak data 1.072 responden yang diwawancarai dinyatakan valid. Survei ini memiliki toleransi kesalahan kurang lebih kurang 3,05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(tribun network/dns/git/dod)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan