Kinerja Jokowi
BEM UI Juluki Jokowi The King of Lip Service, Fadjroel Rachman Sebut Itu Tanggung Jawab Pimpinan UI
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman angkat bicara soal kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kepada Presiden Jokowi.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Whiesa Daniswara
"Kalau cuma kritik sih boleh-boleh aja, cuma kalau kritik harus keliatan pinter lho," tambahnya.
Baca juga: BEM UI Juluki Jokowi The King of Lip Service, Gerindra Tak Setuju, PPP: Kritik Itu Harus Akurat
Soal Penangkapan Para Demonstran
Tak hanya soal julukan Jokowi The King of Lip Service, Ade juga turut mengomentari soal pernyataan Ketua BEM UI, Leon Alvinda tentang adanya aksi represif atau aksi penangkapan demonstran pada saat demo mahasiswa.
Ade menuturkan jika penangkapan demonstran tidak akan dilakukan begitu saja oleh polisi.
Penangkapan oleh polisi ini dilakukan jika para demonstran atau mahasiswa sudah mulai melanggar aturan.
Di antaranya dengan melakukan pengrusakan pada saat melakukan demo.
Baca juga: Isi Surat dan Nama Pengurus BEM UI yang Dipanggil Rektorat karena Kritik Jokowi King of Lip Service
Ketika itulah polisi turun tangan untuk menertibkan.
Namun yang perlu ditekankan adalah, polisi turun tangan menangkap para demonstran ini bukan atas perintah Jokowi.
"Kemudian soal adanya penangkapan pada para demonstran, ya kan bukan orang ditangkap begitu saja oleh polisi. Tapi ketika gerakan-gerakan mahasiswa itu mulai melakukan pengrusakan."
"Mulai melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. Ketika itulah polisi turun tangan dan itu bukan atas perintah Jokowi juga," terang Dosen Komunikasi UI ini.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)