Senin, 18 Agustus 2025

Gempa di Sulteng

Fakta-fakta Gempa M 6,3 di Tojo Una-Una, Sudah 8 Kali Terjadi Gempa sejak Tahun 1923

Berikut fakta-fakta soal gempa yang mengguncang abupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, pada Senin (26/7/2021) malam.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
BMKG
Wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi pada Senin malam (26/7), pukul 19.09 WIB dengan kekuatan M 6,5 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,3 oleh BMKG. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono membeberkan fakta-fakta terkait gempa yang mengguncang Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, pada Senin (26/7/2021) malam.

Gempa ini terjadi pada hari Senin (26/7) pukul 19.09 WIB dengan Magnitudo update 6,3.

Adapun Episenter terletak pada koordinat 0,77° LS - 121,95° BT tepatnya di laut pada jarak 58 km arah timurlaut Kab. Tojo Una-Una dengan kedalaman hiposenter 10 km. 

Daryono mengatakan gempa ini terjadi akibat adanya gerakan sesar di dasar laut.

"Gempa dangkal ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sumber pergerakan turun (normal fault) di dasar laut," ucap Daryono dalam keterangannya kepada Tribunnews, Selasa (27/7/2021).

Wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi pada Senin malam (26/7), pukul 19.09 WIB dengan kekuatan M 6,5 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,3 oleh BMKG.
Wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi pada Senin malam (26/7), pukul 19.09 WIB dengan kekuatan M 6,5 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,3 oleh BMKG. (BMKG)

Tak Berpotensi Tsunami

Dari hasil kajian BMKG, gempa ini tak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa ini dirasakan di Ampana sangat kuat mencapai skala intensitas V-VI MMI. Sedangkan di Luwuk, Poso, Morowali dirasakan mencapai intensitas V MMI.

Selain itu, guncangan juga dirasakan di Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Gorontalo, Buol, Bone Bolango, Pohuwato dengan intensitas III-IV MMI.

Sementara, di Tomohon, Manado, Ratahan, Bobong, Konawe Utara, Kolaka Utara, Masamba dirasakan dalam intensitas II-III MMI, dan di Mamuju Tengah, Polewali dengan skala intensitas II MMI.

Baca juga: Gempa M 6,3 Tojo Una-una, Wilayah Teluk Tomini Sudah 7 Kali Diguncang Gempa Sejak Siang Tadi

Dampak Rusak Ringan dan Terjadi 36 Gempa Susulan

Lanjut Daryono, gempa ini berdampak kerusakan ringan pada rumah-rumah warga.

"Minimnya dampak kerusakan di Tojo Una Una ini diduga disebabkan karena karakteristik kondisi batuan di wilayah tersebut yang keras sehingga terjadi peredaman (de-amplifikasi) guncangan gempa," katanya.

Hingga Selasa (27/6) pagi, ada 36 kali gempa susulan yang tercatat di BMKG.

"Sebanyak 36 kali gempa susulan dengan magnitudo kurang dari 5,0," ucap Daryono.

Baca juga: Gempa Tojo Una-Una Tak Berpotensi Tsunami Tapi BMKG Tetap Minta Warga Pesisir Jauhi Pantai

Dikatakannya, gempa M 6,3 tadi malam pukul 19.09 WIB diasumsikan sebagai gempa utama (mainshock) dan gempa M 5,8 kemarin siang pukul 10.52 WIB merupakan gempa pembuka (foreshock), dan rentetan gempa hingga pagi ini merupakan gempa susulan (aftershocks).

Sehingga, gempa Tojo Una Una ini memiliki tipe Foreshock-Mainshock-Aftershocks.

"Jika memperhatikan peta sebaran aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di wilayah Sulawesi, tampak bahwa zona gempa di Tojo Una Una ini aktivitas gempa dangkalnya cukup aktif," imbuhnya.

Sejak tahun 1923, Lebih dari 7 kali terjadi Gempa

Daryono menyebut, sejarah mencatat sekitar pusat gempa Tojo Una-una ini sudah pernah terjadi gempa 7 kali sebelumnya, sejak tahun 1923.

Di antaranya, pada 23 Februari 1923 (M6,5), 1 Desember 1927 (M6,3), 30 Juni 1964 (M6,6), 11 Oktober 1964 (M6,2), 23 April 1966 (M6,5), 4 Februari 1969 (M6,1), dan15 Maret 2015 (M6,1).

"Ditambah gempa terbaru saat ini M 6,3 maka jumlah gempa kuat yang pernah terjadi menjadi sebanyak 8 kali," jelas dia.

Baca juga: Penjelasan Pakar BMKG soal Gempa M 6,5 di Tojo Una-una Sulteng yang Dirasakan hingga Ampana

Jika memperhatikan peta tektonik, lanjut Daryono, rentetan catatan sejarah gempa kuat ini tampak berada pada jalur Sesar Balantak yang berarah barat timur.

"Untuk memastikan pembangkit gempa Tojo Una Una saat ini masih perlu dikaji lebih mendalam," kata Daryono.

Ia menuturkan gempa Tojo Una-una ini murni gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif.

Serta, tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Colo yang merupakan gunung api di Kabupaten Tojo Una Una.

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang tetapi waspada dan tidak mempercayai berita bohong terkait dugaan dan prediksi bencana dari pihak-pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)

Berita lainnya seputar Gempa di Sulteng

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan